Hujan deras yang terjadi terus menerus beberapa hari ini mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan. Tak terkecuali kawasan metropolitan Jakarta dan khususnya Jakarta Selatan beberapa lokasi seperti di Kecamatan Tebet (kelurahan Bukit Duri dan Kebon Baru), Kecamatan Pancoran (kelurahan Rawajati), kecamatan Pasar Mingggu (Pejaten Timur dan Cilandak Timur), Kecamatan Kebayoran Lama Pondok (Pinang dan Kebayoran Lama utara),
Kecamatan Pesanggrahan (Kelurahan Petukangan Selatan, Bintaro, Ulujami dan Cipulir), Kecamatan Cilandak (Kelurahan Cilandak Barat dan Kelurahan Pondok Labu), Kecamatan Kebayoran Baru (Kelurahan Petogogan), Kecamatan Jagakarsa (Kelurahan Tanjung Barat).
Walikota Jakarta Selatan Anas Efendi mengatakan titik-titik lokasi banjir sangat banyak. Karena itu, cara menanganinya adalah dengan datang langsung ke lokasi, memberikan bantuan kepada korban, serta memastikan adanya pos penampungan pengungsi dan posko kesehatan yang khusus menangani kesehatan pengungsi,”katanya saat mengunjungi posko pengungsi banjir di kelurahan Kebon Baru dan Bukit Duri, Rabu (16/1).
Kami memberikan bantuan disetiap titik-titik lokasi banjir, beras 2 ton dan uang lauk pauk sebesar Rp 5 juta, serta menyiapkan posko kesehatan dengan para medis dan dokter puskes kelurahan maupun kecamatan. Jadi walikota, camat lurah, PMI ,Sudin Sosial dan instansi terkait siap membantu baik penampungan, evakuasi, dapur umum serta posko kesehatan,”tandasnya.
Lurah Kebon Baru Bambang Suhadah mengatakan hampir seluruh wilayah Kebon Baru terendam banjir (6 RW) hanya 2 RW yang luput dari banjir yaitu RW 11 dan RW 14 karena letaknya tinggi, sedangkan RW yang terkena RW 01, 02, 04, 08,09 dan RW 10. Karena letaknya hampir berdekatan dengan bantaran kali dan jumlah warga yang mengungsi 8000 jiwa terbagi atas 3 dapur umum, tempat mengungsi di sekolah SDN Kebon Baru 5, buka pengungsian sendiri dan ada yang mengungsi di keluarganya.
Tinggi air antara 0,5 meter hingga 3 meter tingginya yang datang pada pukul 2 siang hingga pukul 6 air setinggi 3 meter di gang Perintis di ujung kali. Bambang juga pusing dengan ketidak adaan air di pengungsian karena listrik mati dan berupaya mendapatkan genset.
Sementara Kasudin Sosial Abdurrahman Anwar mengatakan pihaknya sudah memberikan bantuan makan siang, juga ada beras, indomie, selimut, tikar, aqua yang telah diberikan pada pengungsi.