Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi merasa bangga dengan diterimanya penghargaan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Perwakilan DKI Jakarta I (BPKP) yang diberikan kepada Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan dalam penanganan pembebasan lahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk dijadikan lokasi hutan kota di Jagakarsa.
Disamping prestasi itu kita juga bangga punya prestasi lain seperti Taman Ayodia dan pasar Santa yang masuk peringkat 3 besar terbersih tingkat nasional ini merupakan prestasi kebanggaan bagi diri saya pribadi, karena ini adalah pendorong motivasi untuk lebih meningkatkan kinerja disemua lini di Pemkot Jaksel,”katanya saat melantik pejabat eselon III dan IV dilingkungan walikota Jaksel,”di kantor walikota Jaksel, pekan lalu.
Menurutnya pembebasan lahan untuk hutan kota Jagakarsa tersebut yang dilakukan Sudin Pertanian dan Kehutanan Jakarta Selatan Aswin Saragih tahun 2009, ini didasarkan atas Rencana Strategis (Renstra). Pemprov. DKI Jakarta yang menyatakan 30 persen wilayah DKI Jakarta menjadi Ruang Terbuka Hijau.
Untuk merealisasikan Renstra tersebut, Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan diwajibkan membebaskan lahan setiap tahun untuk kepentingan RTH lebih kurang lima hektar. Sementara lahan yang telah dibebaskan itu, terletak di Jalan M.Kahfi II RT.02/01 Kel. Jagakarsa seluas 13.217 m2 yang selesai dibebaskan dengan membayar ganti rugi dibawah Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) kepada seluruh pemilik tanah.
Syahrul Effendi tambahkan bukan Sudin Pertanian dan Kehutanan saja tetapi semua unit untuk meningkatkan prestasi di unit masing-masing,”tuturnya. Saya juga akan memotivasi dan mendorong untuk meningkatkan kinerja bagi semua unit agar berbuah yang dapat dimanfaatkan orang banyak dan sebuah prestasi akan mengharumkan nama Pemkot Jaksel.
Apalagi sekarang ini, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kinerja pemerintahan daerah harus memuaskan masyarakat dan juga birokrasi yang tidak bertele-tele akan memuaskan masyarakat dalam pelayanannya,” ujarnya.