Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi dan jajaran melaksanakan peninjauan PSN di Kecamatan Kebayoran Lama. PSN kali ini, sesuai dengan imbauan Walikota ketika Rapim Senin (2/2), tidak hanya dilakukan pemeriksaan sarang nyamuk tapi juga 3M (menutup, menguras, mengubur).
Begitu tiba di lokasi, Walikota dan Camat Kebayoran Lama, Munjirin, langsung melakukan aksi mengubur sampah wadah air yang berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk.
Pemeriksaan sarang nyamuk kali ini dilakukan di rumah warga, dimana bak mandi, kolam hewan peliharaan diperiksa, dan di sekolah yaitu SDN 9 Pagi, 10 Petang dan 11 Pagi. Di SDN 11 Pagi ditemukan jentik nyamuk di kolam ikan yang airnya tidak bersikulasi. Atas hal ini Walikota menyarankan untuk dilakukan pengurasan. "Kalau masih ada jentiknya, status sekolah unggulan bisa batal demi hukum," ujar Walikota setengah bercanda.
Asal candaan ini sebenarnya lebih serius dengan adanya korban meninggal dari seorang siswa di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Tebet.
“Dengan 30 kasus, angka DBD di Kebayoran Lama cukup tinggi. Ini artinya kita harus betul-betul kerja keras jangan sampai kejadian yang luar biasa (KLB) terjadi,” ujarnya saat memberikan sambutan pada kegiatan PSN di RT 004/10 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (5/2).
Walikota juga mengingatkan bahwa PSN dengan 3M masih menjadi solusi utama dibandingkan dengan fogging karena sifat fogging yang hanya membunuh jentik sementara. (ed.IMU-JS)