
Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Marullah Matali, memimpin apel Operasi Praja Wibawa, di Halaman Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Kamis (13/12). Apel ini digelar dalam rangka menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.
Di hadapan para personel TNI, Kepolisian, Dishub, Satpol PP, dan juga P3S, Marullah mengatakan, sebagai bentuk peningkatan pelayanan, aparat wajib hadir di tengah masyarakat, untuk memelihara ketenteraman dan ketertiban. Serta memastikan bahwa aktivitas masyarakat berlangsung dengan aman, tertib, dan terkendali dengan baik.
"Pelaksanaan Apel Operasi Praja Wibawa Satpol PP ini dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang ketenteraman dan ketertiban lingkungan. Khususnya karena bulan ini akan memasuki fase dua kegiatan besar yaitu, perayaan Natal dan perayaan pergantian tahun baru," ujarnya.
Marullah menjelaskan, tugas dan tanggung jawab pelaksana Operasi Praja Wibawa di dalam memastikan Jakarta tertib, aman, nyaman, bukan sekadar memelihara tingkat kota, namun memiliki implikasi di tingkat nasional. "Untuk itulah, kepada Polisi Pamong Praja, saya ingin garis bawahi harus memiliki kedisiplinan. Harus memiliki ketegasan. Harus punya dedikasi yang tinggi. Memiliki unsur humanis. Disiplin, tegas dan berdedikasi," terangnya.
Marullah menuturkan, salam, sapa, senyum diperlukan oleh pribadi-pribadi Satpol PP untuk bisa menjangkau dengan keramahan, kesantunan di dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat. "Saya berharap pelaksanaan Operasi Praja Wibawa tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan ini tetap menjaga keselamatan, mewujudkan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat atas dasar kesadaran, dan menunjukkan sikap berorientasi pada pelayanan masyarakat," pungkasnya.
Operasi Praja Wibawa Tahun 2018 dilakukan melalui pengawasan dan penegakan hukum terhadap semua pelanggaran atas ketentuan yang mengatur ketertiban umum di Jakarta. Antara lain Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Pedagang Kaki Lima (PKL) liar, parkir liar, sterilisasi trotoar, serta penyimpangan dan penjualan minuman beralkohol tanpa izin.
Di hadapan para personel TNI, Kepolisian, Dishub, Satpol PP, dan juga P3S, Marullah mengatakan, sebagai bentuk peningkatan pelayanan, aparat wajib hadir di tengah masyarakat, untuk memelihara ketenteraman dan ketertiban. Serta memastikan bahwa aktivitas masyarakat berlangsung dengan aman, tertib, dan terkendali dengan baik.
"Pelaksanaan Apel Operasi Praja Wibawa Satpol PP ini dalam rangka meningkatkan pelayanan masyarakat di bidang ketenteraman dan ketertiban lingkungan. Khususnya karena bulan ini akan memasuki fase dua kegiatan besar yaitu, perayaan Natal dan perayaan pergantian tahun baru," ujarnya.
Marullah menjelaskan, tugas dan tanggung jawab pelaksana Operasi Praja Wibawa di dalam memastikan Jakarta tertib, aman, nyaman, bukan sekadar memelihara tingkat kota, namun memiliki implikasi di tingkat nasional. "Untuk itulah, kepada Polisi Pamong Praja, saya ingin garis bawahi harus memiliki kedisiplinan. Harus memiliki ketegasan. Harus punya dedikasi yang tinggi. Memiliki unsur humanis. Disiplin, tegas dan berdedikasi," terangnya.
Marullah menuturkan, salam, sapa, senyum diperlukan oleh pribadi-pribadi Satpol PP untuk bisa menjangkau dengan keramahan, kesantunan di dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat. "Saya berharap pelaksanaan Operasi Praja Wibawa tingkat Kota Administrasi Jakarta Selatan ini tetap menjaga keselamatan, mewujudkan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat atas dasar kesadaran, dan menunjukkan sikap berorientasi pada pelayanan masyarakat," pungkasnya.
Operasi Praja Wibawa Tahun 2018 dilakukan melalui pengawasan dan penegakan hukum terhadap semua pelanggaran atas ketentuan yang mengatur ketertiban umum di Jakarta. Antara lain Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Pedagang Kaki Lima (PKL) liar, parkir liar, sterilisasi trotoar, serta penyimpangan dan penjualan minuman beralkohol tanpa izin.