Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Marullah Matali, melakukan prosesi ngalap Alpukat Cipedak, dalam acara Gebyar Festival Budaya Betawi Cipedak 09 Kampung Alpukat, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Minggu (16/6). Prosesi ngalap ini, dilakukan oleh Marullah didampingi Ketua TP PKK Kota Administrasi Jakarta Selatan Komariah serta Camat Jagakarsa Mundari, usai membuka festival yang berlangsung di Jalan Raya Srengseng Sawah.
Marullah mengatakan, prosesi ngalap adalah proses pengambilan buah langsung dari pohonnya. Marullah mengaku bangga atas buah alpukat yang dipetiknya. Sebab, buah tersebut merupakan buah asli dari wilayah Jakarta Selatan. "Sejak Festival Cipedak yang ketiga, kita sudah sosialisasikan terkait dengan Alpukat Cipedak. Lebih dari 4 ribu pohon telah kita tanam di Jakarta Selatan. InsyaAllah setiap kelurahan telah ada pohon alpukat. Kurang lebih 60 sampai 70 pohon di tiap kelurahan," ujarnya.
Marullah menuturkan, ketika berkunjung ke beberapa lokasi tempat ibadah saat Bulan Suci Ramadan lalu pun, dirinya selalu membawa satu pohon Alpukat Cipedak yang diberikan langsung kepada tokoh agama setempat, agar dapat ditanam di lingkungan mereka. "Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari kita. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, terus mensosialisasikan Alpukat Cipedak kepada masyarakat, agar seluruh masyarakat tahu bahwa buah ini asli buah dari Jakarta Selatan," ucapnya.
Ketua Pelaksana Gebyar Festival Budaya Betawi Cipedak 09 Kampung Alpukat Rudi Saputra mengatakan, kegiatan yang didukung penuh oleh berbagai macam pihak ini, bertujuan untuk mencanangkan Kampung Cipedak sebagai Kampung Alpukat. "Kegiatan ini juga di samping memperkenalkan alpukat sebagai ikon, juga memperkenalkan kuliner kuliner Betawi. Mudah-mudahan dengan adanya acara ngalap ini, alpukat Cipedak makin dikenal di Jakarta dan juga wilayah sekitarnya," tuturnya.
Sementara, Tokoh Masyarakat Cipedak Jazuri, yang turut serta mengembangkan pohon Alpukat Cipedak, mengatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam menanam pohon Alpukat Cipedak. Bahkan, menurut Jazuri, pohon Alpukat Cipedak kebal akan ulat bulu sehingga buah nya akan aman dari serangan hama. "Pohon ini waktu diteliti itu unik sekali, karena pohonnya tidak ada ulat. Kita coba bandingkan (dengan pohon alpukat lain), kita minta bantuan pemda, pemerintah setempat, dan itu merupakan salah satu keunggulannya, bahwa pohon itu tidak disukai ulat," tandasnya.
Marullah mengatakan, prosesi ngalap adalah proses pengambilan buah langsung dari pohonnya. Marullah mengaku bangga atas buah alpukat yang dipetiknya. Sebab, buah tersebut merupakan buah asli dari wilayah Jakarta Selatan. "Sejak Festival Cipedak yang ketiga, kita sudah sosialisasikan terkait dengan Alpukat Cipedak. Lebih dari 4 ribu pohon telah kita tanam di Jakarta Selatan. InsyaAllah setiap kelurahan telah ada pohon alpukat. Kurang lebih 60 sampai 70 pohon di tiap kelurahan," ujarnya.
Marullah menuturkan, ketika berkunjung ke beberapa lokasi tempat ibadah saat Bulan Suci Ramadan lalu pun, dirinya selalu membawa satu pohon Alpukat Cipedak yang diberikan langsung kepada tokoh agama setempat, agar dapat ditanam di lingkungan mereka. "Ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari kita. Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, terus mensosialisasikan Alpukat Cipedak kepada masyarakat, agar seluruh masyarakat tahu bahwa buah ini asli buah dari Jakarta Selatan," ucapnya.
Ketua Pelaksana Gebyar Festival Budaya Betawi Cipedak 09 Kampung Alpukat Rudi Saputra mengatakan, kegiatan yang didukung penuh oleh berbagai macam pihak ini, bertujuan untuk mencanangkan Kampung Cipedak sebagai Kampung Alpukat. "Kegiatan ini juga di samping memperkenalkan alpukat sebagai ikon, juga memperkenalkan kuliner kuliner Betawi. Mudah-mudahan dengan adanya acara ngalap ini, alpukat Cipedak makin dikenal di Jakarta dan juga wilayah sekitarnya," tuturnya.
Sementara, Tokoh Masyarakat Cipedak Jazuri, yang turut serta mengembangkan pohon Alpukat Cipedak, mengatakan bahwa tidak ada kesulitan dalam menanam pohon Alpukat Cipedak. Bahkan, menurut Jazuri, pohon Alpukat Cipedak kebal akan ulat bulu sehingga buah nya akan aman dari serangan hama. "Pohon ini waktu diteliti itu unik sekali, karena pohonnya tidak ada ulat. Kita coba bandingkan (dengan pohon alpukat lain), kita minta bantuan pemda, pemerintah setempat, dan itu merupakan salah satu keunggulannya, bahwa pohon itu tidak disukai ulat," tandasnya.