MCK anti banjir dan memiliki instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan menggunakan teknologi Anaerobic Baffled Reactor (ABR) dimana kotoran dsaring beberapa kali sehingga limbah akhir cukup aman untuk dialirkan ke lingkungan setelah diolah. Dibangun 1,5m lebih tinggi dari tanah untuk menghindari banjir dan berfungsi ganda sebagai pusat evakuasi apabila banjir dibangun di RW.03 Kelurahan Petogogan Kebayoran Baru.
Wakil walikota Jaksel Anas Efendi mengatakan program yang dilakukan oleh Mercy Corp dan ESP-USAID adalah untuk meningkatkan akses jasa lingkungan yang terjangkau dan berkelanjutan, serta meningkatkan kondisi sanitasi di komunitas rawan banjir di Jakarta,”katanya yang didampingi lurah Petogogan Rahman saat meresmikan MCK RW.03 Kel.Petogogan, Kamis (28/1).
Adapun sasaran untuk percontohan program berbasis masyarakat, ramah lingkungan dengan infrastruktur sanitasi yang dapat ditiru oleh penduduk, pemerintah daerah dan swasta,”terangnya.
Kedepannya pihaknya akan memprogramkan pembangunan MCK rawan banjir didaerah lain di Jakarta Selatan, ia mengatakan sejumlah wilayah seperti Bukit Duri, Kebon Baru, Manggarai dan Rawajati akan menjadi target berikutnya. Kita akan bangun bertahap. Kita merencanakan program ini untuk tahun ini dan tahun depan,”terangnya.
Diakui Anas Efendi, dalam pembangunan proyek MCK anti banjir ini pemerintah memang mengahadapi beberapa kendala, diantaranyakesulitan mencari tanah yang akan dijadikan sebagai tempat pembuatan MCK anti banjir. Oleh karena itu, Anas mengharapkan adanya bantuan dari masyarakat berufah tanah wakaf untuk kepentingan umum;”harapnya.
Sementara dari ESP-USAID dan Mercycorp yang diwakali Lumongga mengatakan MCK anti banjir adalah inisiatif lanjutan program sanitasi berbasis masyarakat perpanjangan dari Jakarta Flood Management I dan II sebagai bagian dari program penanganan dan antisipasi bahaya banjir di DKI Jakarta berkerja sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Pemerintah Belanda.