Hujan deras yang melanda Jakarta dan sekitarnya Rabu (15/9) siang hingga sore hari mengakibatkan genangan air di lima kecamatan di Jakarta Selatan, terendam dengan ketinggian antara 20 hingga 200 centimeter. Sehingga, sebagian warga pun memilih mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman, sementara yang lain memilih tetap bertahan di rumahnya masing-masing sambil menunggu genangan air surut. Bahkan, salah satu satu warga di Cilandak diketahui tewas setelah sempat tersetrum aliran listrik saat banjir terjadi.
Data Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Provinsi (Satkorlak PBP) DKI Jakarta menyebutkan, genangan air terjadi di Kelurahan Jatipadang, Kecamatan Pasar Minggu. Genangan air terjadi di RW 02, RT 05, 09, 10, 12, 13, dan 14 dengan ketinggian air antara 100-150 centimeter. Sebanyak 140 jiwa mengungsi di kantor Kelurahan Jatipadang. Banjir terjadi akibat luapan Kali Krukut yang tak mampu lagi menampung debit air hujan yang terjadi selama 2 hari.
Genangan juga melanda Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, tepatnya di RT 01/01 dengan ketinggian air 10 sentimeter. Bahkan, di kawasan itu ditemukan satu orang tewas akibat korsleting listrik yang terjadi di Jalan Kemang 12, pada Selasa (14/9) malam. Lokasi kejadian sebetulnya hanya tergenang air setinggi 10 sentimeter namun diduga telah terjadi korsleting arus pendek listrik di sekitar korban yang tengah berjalan di daerah tersebut.
""Kejadiannya sekitar pukul 21.00. Tidak ada kabel listrik yang putus di situ. Korbannya bukan penduduk di situ, melainkan pendatang dari Cilacap Jawa Tengah, sekarang sedang ditangani Polsek Cilandak,"" ujar Nahrawi, staf pemerintahan Kelurahan Cipete Selatan, Rabu (15/9).
Sementara kelurahan lainnya di Kecamatan Cilandak yang terkena banjir yakni, Kelurahan Cilandak Barat meliputi RT 15/06 dengan ketinggian air 100 centimeter dan Kelurahan Gandaria Selatan di RT 07/07 dengan ketinggian air mencapai 35 centimeter. Kemudian genangan air setinggi 40-70 sentimeter juga terjadi di RW 01 hingga RW 03 di Kelurahan Petogogan, Kecamatan Kebayoran Baru.
Selain itu, di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, di RT 09/07, RW 01 meliputi RT 02 hingga RT 08 dengan ketinggian air setinggi 20 centimeter. Warga di kawasan ini ada yang mengungsi di Gedung Sasana Krida, saudara serta ada pula sebagian yang tetap memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Begitu juga dengan Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggarahan di mana genangan terjadi di RW 04, meliputi RT 01 dan RT 05 dengan genangan air setinggi 50-150 sentimeter.
Akibat jebolnya tanggul kali Pesanggrahan di Perumahan Ikatan Keluarga Besar Pegawai Negeri (IKPN) Bintaro, Selasa malam ratusan rumah terendam air setinggi 2,5 meter. Wilayah yang terendam adalah di RW.04 dan RW.12 Kel.Bintaro Kecamatan Pesanggrahan. Tanggul sementara yang terbuat dari susunan karung pasir sepanjang 25 meter tidak mampu menahan debit air kali.
Tanggul jebol Selasa sekitar pukul 18.00. tanggul jebol sepenjang 21 meter dan hanya tersisa 4 meter,”ujar Nano Muhroji ketua RT.02/12. Ratusan warga mengungsi ke Masjid Al-Umariyah dan Madrasah. Menurut ketua RT.12 Joko Tursino, sekitar 100 keluarga mengungsi di masjid atau rumah saudaranya.
Selain itu, akibat luapan Kali Krukut, lima kelurahan di Kecamatan Mampang, mengalami banjir setinggi 20 hingga 135 sentimeter. Kelima kelurahan itu yakni, Kelurahan Bangka, Kelurahan Mampangprapatan, Kelurahan Pela Mampang, Kelurahan Tegal Parang, dan Kelurahan Kuningan Barat. Warga mengungsi ke masjid AL-Falah dan Masjid Nisbahul Falah.