tahun-2012-rw-kumuh-ditargetkan-dapat-dientaskan

Jakarta Selatan sebagai bagian dari DKI Jakarta dituntut untuk selalu mengembangkan diri seiring dengan dinamika sosial dan pembangunan yang semakin maju.Perkembangan teknologi informasi mendorong aparat pemda untuk semakin terbuka, bukan saja terhadap kondisi dan situasi warganya tetapi juga terhadap program dan kegiatan.

 Pesatnya pembangunan di Kota termasuk Jakarta Selatan, dimana pembangunan tersebut tidak dimiliki di daerah pedesaan. Kota menjadi salah satu daya tarik bagi kaum urban untuk menjadi salah satu alternatif sumber penghidupan yang lebih baik,”kata Walikota Jakarta Selatan Anas Efendi yang didampingi Kepala Kanpeko Jakarta Selatan Sahat Parulian saat workshop perbaikan kampung terpadu di kantor walikota Jaksel, Kamis (12/1).

 Mereka berbondong-bondong pergi kota mengadu nasib. Lahan kota yang terbatas  menjadi semakin sesak, rumah semakin hari ditekan semakin sempit karena daya beli yang terbatas. Kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab utama munculnya kawasan kumuh,”jelas Anas Efendi.

 Data BPS Provinsi DKI Jakarta tahun 2008 menunjukan bahwa jumlah RW kumuh di Jakarta Selatan ada 72 RW terdiri dari 25 RW kumuh sangat ringan, 13 RW kumuh ringan, 32 RW kumuh sedang dan 2 RW tidak kumuh. Usaha-usaha telah dilakukan oleh Pemda melalui program MHT plus dengan pembangunan berbasis masyarakat, sebanyak 11 RW tahun 2010, kemudian tahun 2011. 25 RW dan tahun 2012 direncanakan 36 RW dan keberadaan RW kumuh dapat dientaskan tahun ini,”tegasnya.

 Sementara Kasudin Perumahan dan Gedung Pemda Aswan Saprani mengatakan tujuan dari workshop ini adalah mensosialisasikan hasil-hasil perbaikan kampung terpadu kepada stakholder terkait, melakukan sinkronisasi perencanaan pembangunan yang telah disusun dan tertuang dalam Community Action Plant (CAP) dengan kebijakan, rencana maupun program-program yang ada instansi/lembaga/sektoral terkait kota Adm Jakarta Selatan dan merumuskan rencana tindak lanjut kegiatan perbaikan kampung terpadu (MHT plus)

 Workshop ini merupakan rangkaian kegiatan pendampingan masyarakat dalam perbaikan kampung di kelurahan Gandaria Selatan dan Menteng Atas serta studi penataan kawasan perumahan dan pemukiman sebagai percontohan yaitu RW 07 Tegal Parang yang dilaksanakan tahun 2011 lalu.