syamsuddin-pimpin-sidak-pasar-kebayoran-lama-mencegah-peredaran-beras-plastik

Sehubungan dengan maraknya pemberitaan di media masa maupun media elektronik tentang peredaran beras plastik di sejumlah wilayah, membuat masyarakat merasa khawatir akan ke aslian beras yang biasa mereka konsumsi.

Untuk itu Pemerintah Kota jakarta Selatan merespon dengan cepat menanggapi hal tersebut dengan menginstruksikan kepada Sudin Pertanian, Kehutanan, Peternakan & Perikanan Jakarta Selatan untuk menggelar sidak operasi pasar dengan tujuan sasaran para pedagang penjual beras.

Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor di dampingi Sudin terkait melakukan sidak ke sejumlah pedagang beras di Pasar Kebayoran Lama Jakarta Selatan, dimana semua pedagang beras di data dan di cek kadar ke aslian berasnya  yang disaksikan Kepala Pasar Kebayoran Lama ,Camat, Lurah serta pihak Kepolisian setempat.


Di pasar dengan bangunan tiga lantai‎, dua regu dibagi untuk melakukan sidak itu. Satuan Satpol PP dan petugas Kepolisian melakukan sidak di toko-toko beras yang berjualan di pasar milik PD Pasar Jaya. Sebelumnya dalam hal ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendag) sudah memberikan himbauan untuk aparatur pemerintah melakukan pengawasan terhadap adanya peredaran beras plastik itu.

""Kita harus uji laboratorium dulu. Lalu akan disidik oleh pihak kepolisian,"" kata Syamsuddin di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, (26/5)

Kalau memang beras-beras itu mengandung plastik maka akan ditelusuri pendistribusinya. Hasil laboratorium itu akan turun sekitar satu minggu. Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pengawasan bukan hanya di pasar, melainkan toko-toko di pinggir jalan."" Kalau terbukti mengandung plastik maka akan ditelusuri jalur distribusinya,"" tuturnya.

Syamsuddin menghimbau kepada masyarakat agar lebih waspada saat membeli beras yang dijual di pasaran. Menurutnya, hingga saat ini belum ada laporan peredaran beras plastik di sekitar wilayah Jakarta Selatan.

""Kita harapkan masyarakat waspada. Kalau ada indikasi segera laporkan kepada kami atau aparat lainnya. Biar dilakukan penyelidikan,"" tegasnya.

Sementara Sri Hartati, Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan mengatakan bahwa pihaknya sudah menguji 192 sampel beras di seluruh wilayah Jakarta Selatan yang hasilnya 192 Negatif tidak ditemukan adanya beras plastik.

Karena, ketika manusia memakan beras plastik itu maka menyebabkan penyakit kanker. Sehingga, pihaknya tidak mau itu terjadi. Dimana sebelumnya ada pemberitaan di salah satu stasiun televisi kalau ada peredaran beras plastik di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, setelah di cek, peredaran beras itu tidak ada. Hal itu juga berdasarkan uji laboratorium yang dilakukan BPPOM. ""Plastik itu tidak bisa dicerna, dan bisa menimbulkan penyakit kanker,"" tuturnya.

Salah Seorang pedagang toko beras di lantai 2 Pasar Kebayoran Lama, Acho (57). Pedagang yang sudah berjualan sejak tahun 1976 itu mengaku tidak menjual beras dengan berbahan plastik.

""‎Gila aja mau matiin orang dengan menjual plastik,"" tuturnya. Dia mengaku selama isu beredarnya beras plastik di media massa, penjualannya menjadi menurun sebesar 30 persen. Selain itu masyarakat menjadi was-was, pedagang pun ikutan was-was dengan beredarnya beras plastik. ""Kalau ada yang mau beli pasti nanya ini beras plastik atau bukan. Omzet udah pasti turun drastislah,"" tandasnya