Jelang menghadapi Bulan Ramadhan 1438 H, Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, mulai gencar untuk meningkatkan tugas-tugas kewilayahan dalam mengantisipasi peningkatan kehadiran Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dalam pekerjaannya, Sudinsos terus mengoptimalkan Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S), untuk mengatasi hal tersebut.
“Petugas P3S yang biasa menjaga di 11 titik menjadi sekarang 17 titik seperti di traffic light. Mereka bergerak mobile lantaran kita sinyalir bulan Ramadhan PMKS atau pengemis yang menggelandang ada peningkatan karena musiman,” Ujar Kasudin Sosial Jakarta Selatan Mursidin, Senin (15/5).
Mursidin mengatakan, selain PMKS, Sudinsos juga mengantisipasi terhadap hal-hal lain yang berkaitan dengan ketertiban umum. "Berdasarkan Perda 2008 sudah diatur karena PMKS mengganggu ketertiban umum, kita antisipasi. Kedua kita akan mengadakan razia kepada Penyakit Masyarakat (Pekat) atau Pekerja Seks Komersial (PSK) pada malam hari," ungkapnya.
Dalam pelaksanaannya, Mursidin akan menugaskan 100 petugas lapangan, yang terbagi kedalam dua shift. "Shift pertama 50 orang dari Jam 07.30 WIB hingga jam 15.00 WIB. Sedangkan shift kedua 50 orang dari jam 15.00 WIB sampai 23.00 WIB," jelasnya. Mursidin menambahkan, berdasarkan data yang didapat dari Januari hingga Mei 2017, tercatat hampir 1500 orang PMKS terjaring oleh pihaknya.
"Dari berbagai jenis baik disabilitas, pengemis, gelandangan, pengamen. Semua hasil penjangkauan atau razia diserahkan semua ke Panti sosial Kedoya dan Panti Sosial di Cipayung karena wilayah dominan dari Dinas Sosial DKI Jakarta,” pungkasnya. (KIP JS)