sudinsos-jaksel-jaring-empat-pmks

NameTeam Reaksi Cepat (TRC) dan Satgas P3S (Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial) Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan, menjaring empat orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (4/7).

Kepala Suku Dinas Sosial Kota Administrasi Jakarta Selatan Mursidin mengungkapkan, penjaringan ini dilakukan lantaran banyak nya laporan warga yang resah dan takut akan kehadiran para PMKS tersebut, terutama ketika sedang menaiki angkutan umum D 01 jurusan Kebayoran Lama - Ciputat.

"Kita langsung merespon laporan tersebut, setelah kita lingkar di jalan Ciputat Raya kita dapati seorang pengamen yang turun dari Angkot D 01 dan kita tangkap, diketahui bernama IM (17 tahun)," ujarnya, Rabu (5/7).

Menurut Mursidin, meskipun pihaknya menangkap satu pengamen yang kerap kali beroperasi di Angkot, akan tetapi, pengamen ini ternyata bukan lah pengamen yang dimaksud berdasarkan laporan dari masyarakat. "Tetap kita cari dan pantau pengamen yang menyeramkan dan meresahkan masyarakat, karena kan pengamen tersebut kan mobile, jadi dia berpindah-pindah dan turun ditempat yang tidak pasti," terangnya.

Sementara itu, tiga PMKS lainnya yakni Amir (27 tahun) yang menjadi Juru Parkir Liar, seorang anak berinisial R (6 tahun) yang berjualan tisu, dan orang tua R yakni Wandi (35 tahun), dijaring oleh Sudinsos Jaksel di kawasan Pondok Pinang arah Pondok Indah. "Orang tuanya berjualan kopi keliling gendong dan memantau anaknya berjualan tisu dari kejauhan," ungkapnya.

Keempat PMKS tersebut, lanjut Mursidin, akan dibawa ke Panti Sosial untuk dibina. "Semua kita bawa ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya 1 Kedoya untuk pendataan dan pembinaan lebih lanjut," imbuhnya.

Tak sampai disitu, ke depannya Mursidin juga berencana akan menggelar operasi gabungan untuk terus menyelesaikan masalah kesejahteraan sosial di Jakarta khususnya Jakarta Selatan. "Kita akan gelar operasi gabungan. Untuk waktunya belum ditentukan agar operasi gabungan ini tidak bocor terlebih dahulu ke telinga PMKS," tandasnya. (KIP JS)