Untuk memastikan kondisi kesehatan hewan kurban di wilayahnya, Pemkot Administrasi Jakarta Selatan bersiap melakukan pemeriksaan hewan-hewan tersebut mulai pekan depan. Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan di seluruh lokasi penampungan hewan yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan. Sebanyak 30 petugas dari Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan telah disiapkan untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan kurban.
Kepala Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan, Chaidir Taufik mengatakan, selain pemeriksaan fisik hewan kurban seperti air liur, suhu tubuh, mata, kotoran, bulu dan kandang, petugas juga akan melakukan pemeriksaan darah hewan kurban. Untuk itu, pihaknya pun menggandeng Balai Kesehatan Hewan dan Ikan dalam pengambilan sampel darah tersebut.
Kami akan lakukan pemeriksaan mulai H-10 mendatang. Untuk memastikan tidak ada penyakit mematikan seperti antraks atau sejenisnya kita akan ambil sampel darah hewan,"" kata Chaidir Taufik yang didampingi Kasie Nurhasan Rabu (3/11)
Hewan kurban yang masuk ke Jakarta, ditegaskan Chaidir harus memiliki surat bebas penyakit dari daerah asal sebagai acuan. Jika hewan yang masuk Jakarta tidak memiliki surat keterangan, maka Sudin Peternakan dan Perikanan meminta pepedagang untuk mengurusnya terlebih dahulu atau mengembalikan hewan tersebut ke daerah asal. ""Tahun lalu tidak ditemukan penyakit antraks. Yang ditemukan penyakit cacing hati dan penyakit paru,"" jelasnya.
Dari 10 kecamatan yang ada di Jakarta Selatan, dikatakan Chaidir, lokasi penampungan hewan banyak terdapat di Kecamatan Pasarminggu, Jagakarsa, dan Mampangprapatan. Ketiga lokasi itu memang paling banyak tempat penampungan hewan. Kami harap para pedagang sudah memiliki surat kesehatan hewan. Jadi kami hanya tinggal melakukan pemeriksaan ulang tidak perlu memulangkan ke daerah asal,"" ujarnya.
Selain melakukan pengawasan sebelum hari raya, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan juga akan melakukan pengawasan pada saat pemotongan hewan kurban. Pengawasan itu antara lain meliputi, cara pemotongan hingga pembersihan daging kurban sehingga aman untuk dikonsumsi. Kali ini, Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Selatan akan menggandeng tim dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI). ""Tahun ini 58 mahasiswa dari IPB kita libatkan untuk pengawasan pemotongan hewan kurban. Sedangkan dari PDHI kita harapkan bisa mengirim 10 sampai 15 orang,""tambahnya.