
Para siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 26 Jakarta, menggalakkan penggunaan sampah botol plastik untuk pembuatan mural dan pagar tanaman di lingkungan sekolah sebagai bentuk kreativitas pemanfaatan limbah plastik. Hal tersebut diapresiasi oleh Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji, saat berkunjung ke SMAN 26 Jakarta didampingi Camat Tebet Dyan Airlangga, Lurah Tebet Barat Muhammad Nur, dan Kepala Sekolah SMAN 26 Jakarta Sri Sariwarni, Senin (29/7).
Pada kesempatan tersebut Isnawa mengatakan, kebijakan pengolahan sampah harus dilakukan oleh semua pihak termasuk di lingkungan sekolah. Salah satu upaya dalam menangani permasalahan merebaknya penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari, yakni dengan mengapresiasi setiap kreativitas siswa dalam pemanfaatan limbah plastik.
"Di SMA Negeri 26 ini sudah ada gerakan mengurangi sampah plastik dan menggunakan limbah botol plastik bekas pakai sebagai media berkreativitas salah satunya membuat mural. Ini adalah salah satu contoh Reuse, Reduce, dan Recycle yang unik yang bisa dicontoh oleh sekolah-sekolah lainnya di Jakarta," ujar Isnawa, di Halaman SMAN 26 Jalan Tebet Barat IV, Kecamatan Tebet. Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana dan Humas SMAN 26 Jakarta Susrimah mengatakan, dirinya sangat mendukung dan memfasilitasi ide dari para siswa untuk membuat mural dari tutup botol plastik dan badan botol, untuk pagar tanaman hias di lingkungan sekolah.
"Saya dan teman-teman guru semuanya, sangat mendukung dan selalu siap memfasilitasi semua kebutuhan siswa, untuk kreativitasnya membuat mural dan pagar tanaman hias dari limbah plastik yang dalam hal ini menggunakan botol plastik bekas pakai. Pengumpulan sampah plastik telah dilakukan secara kontinu oleh para siswa dan siswi dan menggunakan limbahnya sebagai bahan berkreativitas," tuturnya.
Selain itu, Siswi XII IPA Aprilia Garin Aryanda mengungkapkan, ide pembuatan mural tersebut bermula dari sampah botol plastik yang terbuang dan menumpuk di tempat sampah sekolah. April menambahkan, dirinya beserta teman-teman dari Perwakilan Kelas (PK) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), memulai kreasinya dengan membuat mural dari tutup botol dan pagar tanaman hias dari badan botol yang dicat berwarna.
"Mulanya kita lihat sampah botol plastik itu menumpuk di tong sampah. Lalu kita pikir kenapa tidak dibuat sesuatu yang unik, dan dapat ide buat mural sama pagar tanaman. Besar harapan saya dan teman-teman untuk bisa memanfaatkan limbah plastik dengan bijak dan mengurangi penggunaan bahan plastik dalam kegiatan sehari-hari," tandasnya.
Pada kesempatan tersebut Isnawa mengatakan, kebijakan pengolahan sampah harus dilakukan oleh semua pihak termasuk di lingkungan sekolah. Salah satu upaya dalam menangani permasalahan merebaknya penggunaan bahan plastik dalam kehidupan sehari-hari, yakni dengan mengapresiasi setiap kreativitas siswa dalam pemanfaatan limbah plastik.
"Di SMA Negeri 26 ini sudah ada gerakan mengurangi sampah plastik dan menggunakan limbah botol plastik bekas pakai sebagai media berkreativitas salah satunya membuat mural. Ini adalah salah satu contoh Reuse, Reduce, dan Recycle yang unik yang bisa dicontoh oleh sekolah-sekolah lainnya di Jakarta," ujar Isnawa, di Halaman SMAN 26 Jalan Tebet Barat IV, Kecamatan Tebet. Sementara Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana dan Humas SMAN 26 Jakarta Susrimah mengatakan, dirinya sangat mendukung dan memfasilitasi ide dari para siswa untuk membuat mural dari tutup botol plastik dan badan botol, untuk pagar tanaman hias di lingkungan sekolah.
"Saya dan teman-teman guru semuanya, sangat mendukung dan selalu siap memfasilitasi semua kebutuhan siswa, untuk kreativitasnya membuat mural dan pagar tanaman hias dari limbah plastik yang dalam hal ini menggunakan botol plastik bekas pakai. Pengumpulan sampah plastik telah dilakukan secara kontinu oleh para siswa dan siswi dan menggunakan limbahnya sebagai bahan berkreativitas," tuturnya.
Selain itu, Siswi XII IPA Aprilia Garin Aryanda mengungkapkan, ide pembuatan mural tersebut bermula dari sampah botol plastik yang terbuang dan menumpuk di tempat sampah sekolah. April menambahkan, dirinya beserta teman-teman dari Perwakilan Kelas (PK) dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), memulai kreasinya dengan membuat mural dari tutup botol dan pagar tanaman hias dari badan botol yang dicat berwarna.
"Mulanya kita lihat sampah botol plastik itu menumpuk di tong sampah. Lalu kita pikir kenapa tidak dibuat sesuatu yang unik, dan dapat ide buat mural sama pagar tanaman. Besar harapan saya dan teman-teman untuk bisa memanfaatkan limbah plastik dengan bijak dan mengurangi penggunaan bahan plastik dalam kegiatan sehari-hari," tandasnya.