rw-siaga-di-jaksel-baru-74-persen

RW yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatan darurat, kejadian luar biasa (KLB) secara mandiri adalah yang disebut RW Siaga.

""Di Jakarta Selatan baru terbentuk 74 persen RW Siaga, artinya belum terbentuk semua. Pembentukan RW Siaga sangat penting dan harus dilakukan bersinergi dengan Sudin Kesehatan dengan Puskesmas Kelurahan dan Kecamatan dengan Lurah, Camat, TP PKK Kelurahan dan Kecamatan ini akan berjalan dengan baik,” kata Asisten Kesmas Jayadi yang didampingi Ketua TP PKK Jaksel Astati Syahrul Effendi saat Sosialisasi RW Siaga di Kantor Walikota Jaksel, Senin (15/11).

""RW Siaga dibentuk adalah untuk meningkatkan kesetiakawanan sosial di masyarakat. Banyak terpampang plang RW siaga tetapi kesiapannya belum berjalan sebagaimana mestinya, ini dikarenakan belum ada pemahaman terhadap fungsi RW siaga itu belum maksimal atau warganya tidak mau memanfaatkan. Buat apa banyak RW siaga tapi hanya plang saja. Dengan kegiatan sosialisasi ini maka diharapkan dapat memahami dan mengerti apa itu RW siaga,” tegasnya.

Dikesempatan lain Kasie Kesehatan Masyarakat dr.Diah Ekawati mengatakan tingginya angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka kesakitan maka dibutuhkan RW Siaga, yang masyarakatnya peduli  dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

""Masyarakat memiliki modal sosial dan kemampuan untuk mewujudkan hak hidup sehat, ini perlu dukungan seperti dengan adanya RW siaga. Karena RW siaga memampukan masyarakat untuk cepat tanggap terhadap masalah kesehatan lingkungan sekitarnya,” jelas dr.Diah.