Lahan seluas 8.294 m2 milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jl Gembira Kelurahan Guntur kec.Setiabudi diserobot dan ditempati pihak-pihak yang tidak berhak. Sudah diberi peringatan sampai surat perintah bongkar ditambah tiga hari untuk membongkar sendiri tapi tidak diindahkan mereka, terpaksa hari ini Selasa (9/4) dibongkar dan dikosongkan oleh petugas gabungan yang berkekuatan 295 personel gabungan dari Satpol PP, TNI, Kepolisian, Dishub, sudin Sosial, dan Sudin Kebersihan dengan dua kendaraan berat Kobelco.
Penertiban awalnya petugas dihadang di pintu masuk terjadi saling dorong tapi tidak berjalan lama petugas dapat merangsek masuk dan membongkar rumah-rumah semi permanen milik warga yang tidak punya kartu identitas. Ada dua rumah yang tidak dibongkar karena punya sertipikat Yaitu rumah Toyib seluas 80 m2 dan milik Gultom seluas 289 m2.
Plt.Walikota Jakarta Syamsudin Noor yang ikut pengosongan lahan tersebut mengatakan pengosongan ini sudah dilakukan secara prosedural dan sudah melalui tahapan-tahapan yang manusiawi, dengan berbagai negoisasi dengan pendekatan yang dilakukan secara preventif dan juga sampai kepada komisi Komnasham,”katanya didampingi Kasatpol PP Provinsi DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso, Kasatpol PP Jakarta Selatan Sulistiarto dan Plt camat Setiabudi Djauhari saat penertiban dan pengosongan lahan KPK di Jl Gembira Kelurahan Guntur kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, Selasa (9/4).
Mereka sudah ditawarkan untuk bisa menempati Rusunawa, dari 81 KK ini hanya sebagian kecil saja yang mau menempati Rusunawa dan juga mendapat uang kerohiman,”ujarnya.
Kasatpol PP Jakarta Selatan Sulistiarto kepada anak buahnya meminta untuk menjaga jangan sampai terjadi keributan, jangan sakiti rakyat tapi manusiawi, tegas kalau memang mereka salah kita lakukan tindakan-tindakan pengosongan. Hindarkan gesekan-gesekan fisik yang akan menimbulkan kerugian bagi kita. Kita akan tunjukan Satpol PP manusiawi dan dekat dengan masyarakat dan kini Satpol PP tidak membawa pentungan dan tamen.