relokasi-rpa-tertunda

Rencana Pemerintahan Provinsi DKI merelokasi rumah pemotongan ayam (RPA) liar ke RPA Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, tertunda. Rencananya relokasi akan dilakukan pada Sabtu (24/4) lalu, namun karena RPA tersebut belum siap maka relokasi RPA itu tertunda. Penyebab utamanya adalah, belum selesainya pembangunan RPA tersebut sesuai rencana. Padahal relokasi RPA, merupakan salah satu cara Pemprov DKI membebaskan warganya dari penyakit flu burung (H5N1), yang ditularkan dari unggas. Relokasi juga telah diatur dalam Perda No 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian Pemeliharaan dan Peredaran Unggas.

Menurut rencana 15 000 meter persegi lahan yang akan digunakan untuk RPA saat ini, tapi baru 6.000 meter persegi saja yang telah siap. Sedangkan sisanya, seluas 9.000 meter persegi masih dalam tahap pengukuran. Sehingga sampai saat ini RPA belum bisa difungsikan,”  kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Perternakan dan Perikanan Jakarta Selatan Chaidir Taufik, di kantor walikota Jaksel, Kamis (29/4).

Jika difungsikan maka RPA Petukanganutara ini mampu memotong sekitar 18 ribu ekor ayam per hari atau sekitar 750 ekor ayam per jam. ""Sampai saat ini RPA yang ada masih belum dapat dimanfaatkan,"" ujarnya.

Kendati begitu, ia memprediksi bahwa pada pertengahan Mei mendatang, sebagian pedagang sudah masuk dan menggunakan RPA tersebut. Sedangkan untuk keseluruhan bangunan diprediksi akan rampung pada akhir tahun ini. Di Jakarta Selatan sendiri, pedagang di sekitar wilayah Pesanggrahan akan menjadi fokus utama relokasi tersebut. Pemindahan pedagang dilakukan secara bertahap. Mudah-mudahan pindahnya pedagang di sekitar lokasi RPA bisa menjadi contoh untuk pedagang lainnya,"" imbuh Chaidir.

Lebih jauh Chaidir mengungkapkan, hingga saat ini, belum semua pedagang ayam di Jakarta Selatan yang menyatakan setuju untuk pindah ke RPA Petukangan Utara, meski begitu, Chaidir menegaskan, pihaknya tidak putus asa dan terus melakukan sosialisasi relokasi RPA kepada pedagang ayam di Jakarta Selatan. Pro kontra memang ada, namun kita juga memberikan pengertian kepada para pedagang,”ujarnya.

Ia menambahkan, pedagang perlu mengetahui bahwa peralatan yang disediakan di RPA jauh lebih bersih, aman dan menggunakan teknologi modern untuk melakukan pemotongan. Selain itu, ayam potong yang keluar dari RPA nantinya akan terlebih dahulu didingingkan. Karena daging ayam akan lebih awet jika dalam keadaan dingin. ""Jika di tempat pemotongan yang sekarang, kebersihan ayam potong tidak terjamin. Karena keadaan tempat potong yang kurang terjaga kebersihannya,""tambahnya.