Pelaksanaan razia yang difokuskan pada sasaran preman yang mengganggu ketertiban umum yang berada diangkutan umum alhasil yang bisa ditangkap hanyalah PMKS saja. Sebanyak 32 PMKS yang terkena razia preman dicatat dan langsung dibawa ke Panti Sosial Kedoya Jakarta Barat. Kegagalan ini karena razia preman sudah berjalan sejak Senin 14/6, jadi para preman sudah tahu dan mengantisipasinya.
Razia preman dilakukan menyusul maraknya laporan tindak kejahatan seperti penodongan penumpang, aksi meminta uang secara paksa, perusakan tas, pengaman, pelecehan seksual dan hipnotis yang sangat meresakan masyarakat belakangan ini. Masyarakat resa dengan keberadaan copet dan pengaman, mereka sangat merugikan penumpang didalam angkutan umum,”kata Kasudin Satpol PP Jaksel Jurnalis yang didampingi Kasie Operasi dan Penegakan hukum Bambang Budiwibowo,Rabu (16/6).
Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengguna angkutan umum sebanyak 177 petugas gabungan dari unsur Satpol PP, Sudin Sosial, Sudin Perhubungan, Komnas Ham dan Kepolisian Polres Jakarta Selatan menggelar razia preman di dalam angkutan umum. Razia akan dilakukan sebulan penuh mulai 16 Juni – 16 Juli 2010,”terangnya.
Ke 177 personil gabungan yang akan merazia terdiri dari 80 Anggota Satpol PP, 30 Anggota Polres, 30 petugas Sudin Perhubungan, 30 petugas Sudin Sosial, Komnas Ham 5 dan 2 orang bagian Hukum Pemkod Jaksel. Sasaran razia preman adalah titik rawan aksi kriminalitas seperti Kopaja 620 rute Lebak Bulus-Tanah abang, Kopaja 20 Lebakbulus-Senen dan Metromini 75 rute Pasar Minggu-Blok M.
Untuk memantau pelaksanaan razia Pemkod Jaksel membuka Pos Terpadu untuk masing-masing rute angkuta umum, seperti di flyover Karet, lampu merah Santa dan Pasar Festival,”terangnya.
Ditempat lain Walikota Syahrul Effendi mengatakan kita ingin mencegah mengurangi bahkan menghilangkan berbagai macam tindak pidana, pelanggaran ketertiban umum yang dilakukan oleh oknum tertentu pada angkutan umum, terminal, pasar dan perempatan jalan lampu merah. Kami ingin menciptakan kenyaman dan keamanan berkendaraan umum bagi masyarakat Jakarta Selatan.