psn-sarana-paling-efektif-dan-murah-berantas-dbd

Prevalensi Demam Berdarah (DBD) di kelurahan Karet Kuningan dapat ditekan menjadi relatif kecil dibanding tahun sebelumnya. Musim hujan bakal datang, habis musim hujan biasa konsekuensinya DBD naik lagi.

Biasanya setelah musim hujan kasus DBD akan meningkat, saya berharap dengan kesadaran yang tinggi bisa kita tekan terus prevalensi DBD di kelurahan Karet Kuningan. Dan apabila terjadi kasus DBD agar diberikan pelayanan yang secepatnya dan biaya di tanggung Pemprov DKI Jakarta,”kata Syamsudin Noor Plt Walikota Jakarta selatan didampingi Wakil Camat Setiabudi Jauhari dan Kurnianto Amien Sudin Kesehatan Jakarta Selatan saat PSN di RW 06 kelurahan Karet Kuningan setiabudi, Jumat (22/2).

Syamsudin berharap agar tidak berkebang biak nyamuk DBD di rumah masing-masing masyarakat serta jumantik bekerja sama memberantas nyamuk dan jentik nya dengan melakukan PSN yang berkelanjutan serta membudayakan pola hidup bersih,”katanya.

Dengan melakukan PSN secara tertib dan rutin maka peningkatan perkembangan nyamuk DBD dapat diperkecil dan pemahaman masyarakat tentang DBD akan lebih luas, karena PSN sarana yang paling efektif dan sangat murah untuk memberantas nyamuk DBD. Kami hanya memberi dorongan  agar lebih giat lagi dan Jakarta Selatan dapat terbebas dari kasus DBD,” ujarnya.

Ia tambahkan langkah yang paling tepat dalam mencegah dan antisipasi nyamuk demam berdarah adalah melakukan PSN dengan 3 M secara rutin, kita menghindarkan melakukan foging. .Foging akan dilakukan apabila ada kasus, tapi yang lebih utama adalah bagaimana kita melakukan kegiatan PSN secara rutin. Kita tutup siklus mata rantai penyebaran nyamuk aides aigipty, kita lakukan seminggu sekali karena siklus nyamuk ini 10 hari . Jadi nyamuk belum dewasa sudah kita putus mata rantainya,” jelasnya.

Kita tidak memerlukan foging karena dilihat dari cost nya cukup mahal dan mengeluarkan ratusan ribu untuk satu kali penyemprotan, kedua bahan yang digunakan adalah bahan kimia yang bila digunakan akan menimbulkan efek-efek merugikan kesehatan,”tambah Syamsudin.

Syamsudin  mengingatkan tak kalah pentingnya bagi kesehatan kita budayakan “Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)”. PHBS ini merupakan dasar manusia dalam mencegah terjadinya penularan penyakit. Kebiasaan yang sebenarnya sederhana dan dapat dilakukan oleh setiap orang seperti mencuci tangan ketika hendak dan sesudah melakukan sesuatu, membuang sampah pada tempatnya dan lain-lain.