psn-lebih-memfokuskan-kepada-angka-bebas-jentik-abj

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan kembali melaksanakan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk ) dipimpin Wakil Walikota Tri Kurniadi di RT 05 RW 05 Kelurahan Pondok Labu, Cilandak Jakarta Selatan.  Pada kegiatan ini Wakil Walikota didampingi oleh Wakil Camat Cilandak, Lurah Pondok Labu, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilandak dan para kader Jumantik  di Kelurahan Pondok Labu.  

Dari 13 rumah warga yang diperiksa, terdapat 3 rumah yang  masih ditemukan jentik didalamnya, salah satunya adalah rumah ketua RW 05. Seperti biasa jentik masih ditemukan di bak mandi, dan di dispenser rumah warga. Diawal bulan Mei ini Kecamatan Cilandak masih termasuk yang tertinggi dalam hal kasus DBD-nya dan di DKI Jakarta sendiri terdapat 3 Kelurahan yang tertinggi berdasarkan IR dari kasus dan jumlah penduduk yang melebihi presentase.

Para kader jumantik di Kelurahan Pondok Labu terus menggiatkan kegiatan PSN mandiri yang bertujuan untuk mencapai Angka Bebas Jentik (ABJ) 95%. apabila angka ABJ-nya tinggi maka masyarakat sudah mulai sadar untuk melakukan kegiatan PSN di rumah tangganya masing-masing. Untuk lebih memotivasi warga dalam kegiatan PSN mandiri, maka Kelurahan Pondok Labu memberikan hadiah (penghargaan) kepada RW yang terbukti paling tinggi angka ABJ nya. Secara simbolis Wakil Walikota Tri Kurniadi menyerahkan penghargaan AJB tertinggi kepada tiga RW di Kelurahan Pondok Labu yaitu Rw 07 (ABJ=93%), RW 08 (ABJ=91%), dan RW 05 (ABJ=90%).

Sementara itu Wakil Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi dalam pengarahannya kepada warga mengatakan, “jika ada reward harus ada punishment, ada hadiah juga ada hukuman diberikan sanksi kepada warga berdasarkan kesepakatan bersama untuk membuat warga agar lebih disiplin atau perhatian terhadap lingkungan rumahnya sendiri”. Karena untuk mencegah DBD ini caranya cuma 3 M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) di tambah kemauan dari masyarakat itu sendiri untuk menjalankannya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Cilandak dr. Luwigi menghimbau kepada warga agar jangan melihat jumlah kasus DBD-nya yang tinggi, tetapi untuk lebih memfokuskan kepada angka bebas jentik (ABJ). Jika ABJ nya sudah tinggi maka lingkungan bisa dikatakan sudah bebas jentik. Kita harus fokus untuk meningkatkan angka bebas jentik dan jadilah jumantik untuk diri sendiri dan untuk rumahnya sendiri.