pondok-pesantren-dan-madrasah-sebagai-model-pendidikan

Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi mengatakan Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Takmiliyah tetap eksis sebagai model pendidikan keagamaan yang menuntun anak-anak kita ke arah pembentukan jati diri bangsa, memiliki kepribadian tangguh dan karakter moral yang kuat.

Tumbuhnya kepedulian santri sebagai generasi muda terhadap nasib bangsa, membuat saya bangga,”katanya yang didampingi ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren H. Abdul Hadi Tijan dan ketua Kel.kerja Diniyah Takmiliyah Danu Widiatmoko saat”Silaturahim Akbar Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Takmiliyah se-Jakarta Selatan di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Rabu (27/10).

Tanpa banyak disadari oleh sebagaian masyarakat, bahwa di Jakarta Selatan ini terdapat sekitar 24 Pondok Pesantren, 76 Madrasah Diniyah Takmiliyah dan puluhan majelis ta’lim serta ribuahan santri. Dengan kemajuan yang ada.kualitas pendidikan dan pembelajaran di Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah Takmiliyah memiliki kesejajaran dengan pendidikan umum.

Syahrul Effendi tambahkan dibentuknya pondok pesantren dan madrasah diniyah takmiliyah mempunyai tujuan yang mulia membentuk dan menempa generasi bangsa yang memiliki kapasitas keilmuagamaan yang kuat. Ini tidak mulus jalannya karena banyak mengalami ujian, dengan kemajuan teknologi dan informasi akibat derasnya arus globalisasi yang sulit dibendung,”ujarnya.

Tetapi saya yakin bahwa karakter pendidikan yang dijalankan di pondok pesantren dan madrasah memiliki kemampuan untuk meminimalisir godaan tersebut. Ini disebabkan materi dan cara pembelajaran di pondok pesantren dan madrasah diniyah takmiliyah yang digali dan dikembangkan tradisi keilmuagamaan oleh para alim ulama terdahulu yang mengedepankan sikap tawassuth (moderat), tawasun (proposional), tasamuh (toleran) dan menghindari sikap-sikap tathorruf (ekstrem),”tegas Syahrul.

Fakta sejarah menunjukan bahwa pesantren dan madrasah atau komunitas muslim pada umumnya memiliki dinamika. Mampu menyerap perubahan-perubahan yang terjadi sekaligus mentrasformasikannya menjadi kekuatan yang memberdayakan dirinya. Identitas sebagai lembaga pendidikan Islam tidaklan pernah terkikis, inilah karakter sebetulnya yang lahir dari rahim pondok pesantren dan madrasah diniyah,”ujarnya.