Jakarta – Plt Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji, secara resmi meluncurkan program Z-Mart di Ruang Pola Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (2/6). Program ini, bertujuan untuk mendorong perekonomian warga masyarakat Jakarta Selatan dengan membranding warung-warung milik mereka. Isnawa mengatakan, Z-Mart merupakan salah satu bentuk pemanfaatan dana Zakat Infaq Shadaqah yang dikumpulkan oleh Baznas (BAZIS) Kota Administrasi Jakarta Selatan dari masyarakat, dan dikembalikan lagi untuk mereka yang membutuhkan.
“Program Z-Mart bertujuan untuk menambah perekonomian masyarakat yang kurang mampu. Saya doakan, usaha bapak ibu berjalan lancar, barokah, juga bisa menghasilkan rezeki bagi keluarga dan tentunya harapan kita bisa mendorong perekonomian warga masyarakat," tuturnya. Sementara, Koordinator Baznas (BAZIS) Kota Administrasi Jakarta Selatan Yasdar menambahkan, untuk tahap pertama, ada 45 warung yang mendapatkan bantuan dalam program Z-Mart. Masing-masing penerima diberikan dana sebesar Rp 5 juta.
"Ini salah satu tugas BAZIS untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. InsyaAllah untuk tahun ini direncanakan mencapai 200 warung. Warung yang kita branding ini tidak serta-merta masyarakat yang punya warung, tetapi kita memang melihat dari segi kemampuan masyarakat dan memang benar-benar yang sangat membutuhkan," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Adminitrasi Jakarta Selatan.
“Program Z-Mart bertujuan untuk menambah perekonomian masyarakat yang kurang mampu. Saya doakan, usaha bapak ibu berjalan lancar, barokah, juga bisa menghasilkan rezeki bagi keluarga dan tentunya harapan kita bisa mendorong perekonomian warga masyarakat," tuturnya. Sementara, Koordinator Baznas (BAZIS) Kota Administrasi Jakarta Selatan Yasdar menambahkan, untuk tahap pertama, ada 45 warung yang mendapatkan bantuan dalam program Z-Mart. Masing-masing penerima diberikan dana sebesar Rp 5 juta.
"Ini salah satu tugas BAZIS untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. InsyaAllah untuk tahun ini direncanakan mencapai 200 warung. Warung yang kita branding ini tidak serta-merta masyarakat yang punya warung, tetapi kita memang melihat dari segi kemampuan masyarakat dan memang benar-benar yang sangat membutuhkan," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Adminitrasi Jakarta Selatan.