plh-walikota-jaksel-monitoring-higienis-pemotongan-hewan-kurban

Menyambut Idul Adha 1436H/2015 yang jatuh pada tanggal 24 September 2015, Plh Walikota Jakarta Selatan, Irmansyah melakukan monitoring dan pemeriksaan hewan kurban yang dilakukan dokter hewan dari Sudin Pertanian, Kehutanan, Peternakan dan Perikanan Kota Jaksel, untuk mengantisipasi permintaan dan pengecekan kesehatan dalam pemotongan hewan kurban yang sesuai dengan kaidah agama dan kesehatan.

Plh Walikota Jakarta Selatan Irmansyah Rabu ini melakukan monitoring kegiatan di tiga tempat, untuk persiapan pemotongan hewan kurban antara lain, di Masjid Al-Azhar yang akan memotong kambing sebanyak 60 ekor dan sapi sebanyak 13 ekor, untuk pemotongan yang sudah dilakukan di SD Muhammadyah Jalan Limau Kebayoran Baru, begitu pula yang dilakukan di Sekolah Muhammadyah di Tebet Timur. Dari pengecekan kesehatan yang dilakukan dengan membelah jantung, paru-paru, dari kesemua puluhan hewan sapi dan puluhan kambing tidak didapati hewan yang sakit, sehingga hewan kurban tersebut layak dikonsumsi.

Dalam kesempatannya di Sekolah Muhammadiyah di Jalan Limau, Plh. Walikota Jakarta Selatan diberi kesempatan memotong seekor sapi, dan kemudian mendampingi petugas kesehatan untuk memeriksa kesehatan hewan yang di potong. Dalam pemeriksaan yang dilakukan semua hewan yang dipotong dalam kondisi layak dan sehat.

""Kita perlu melihat sapi itu dalam keadaan sehat itu tidak hanya melihatnya secara fisik tetapi perlu pemeriksaan medis, kondisi hewan yang sehat terlihat cirinya lincah, matanya cerah dan hidungnya terlihat lembab ,”katanya didampingi Kasie Kehumasan Jaksel, Leonardo saat monitoring di sekolah/ masjid Al-Azhar Kebayoran Baru, Rabu (23/9).

Kita lihat juga saat sudah dipotong, petugas akan memeriksa dan memperlihatkan terutama di bagian jerohan, karena bisa saja hewan secara fisik kita lihat bagus, tetapi untuk mengetahui adanya penyakit dengan melihat dan memotong bagian jerohannya, seperti memeriksa bagian jantung, paru-paru, limfa, hati. Bila terdapat kelainan bentuk dan warna, atau ada cacing dianggap tidak sehat, dan harus dipisahkan, sedangkan kalau sehat boleh dikonsumsi"", ujarnya.

Di Jakarta Selatan ada 600 Rumah potong hewan (RPH) yang tersebar. Dan ada sebanyak 175 petugas akan kita sebar di 10 kecamatan, kita akan fokuskan pada hewan kurban Sapi dulu. Bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan RPH tersebut untuk memotong hewan kurban dapat menghubunginya ” demikaian dinyatakan Irmansyah.