pentungan-dan-tameng-masih-diperlukan-satpol-pp

Kasatpol PP Provinsi DKI Jakarta Kukuh Hadi Santoso mengatakan, Satpol PP  harus merubah image agar tidak dicap arogan, tukang gusur, tukang tangkapi PMKS jalanan. Satpol PP  harus berdiri di tengah-tengah masyarakat dimanapun berada pada saat kemacetan, kebakaran sudah siap disitu dan berkerja 24 jam tanpa kecuali.

Kukuh Hadi santoso jelaskan bahwa SKPD kita yang tidak disukai masyarakat sebagai tukang gusur sehingga pekerjaan-pekerjaan kita tidak populis, pada hal kita sudah berkerja keras ada buat sekecil itulah yang membuat image seperti itu,”katanya didampingi Kasatpol PP Jakarta Selatan Sulistiarto dan Sekko Usmayadi saat Kuker Ka.Satpol PP Provinsi DKI Jakarta di wilayah Kota Administrasi Jakarta selatan, Jumat (12/4).

Jadi kita harus mengubah image jangan arogan, karena apapun yang kita lakukan sipatnya tidak baik akan disorot media, LSM dan wartawan yang akan menilai kita. Saya mohon kita semua harus merebut hati rakyat. Apalagi 30 April 2013 nanti akan ada hari jadi Satpol PP, ini adalah momentum kita untuk merubah sikap.

Pentungan, tameng masih kita perlukan melihat situasi dan kondisinya, kenapa yang kita hadapi membawa clurit, golok, pedang. Banyak yang minta ditarik tapi saya tak mau orang-orang saya jadi korban mati konyol, karena Satpol PP berhadapan dengan pelanggar Perda,”ujarnya.

Kukuh meminta anak buahnya lakukan tugas tanpa ragu-ragu, kita sudah tau aturan mainnya apa yang harus kita lakukan. Tameng dan pentungan untuk bela diri, bukan untuk gebukin, jago-jagoan tidak. Mulai hari ini seluruh jajaran Satpol PP terutama di Jakarta Selatan ini. Jakarta selatan wilayah yang sangat kondusif, adem ayem tapi jangan hilang kewaspadaan,”ujarnya.

Saya yakin dan percaya dibawa komando Sulistiarto Satpol PP kompak, satu keluarga besar, ini sudah saya pantau Satpol PP sudah ada di berbagai tempat. Berarti perintah saya untuk menerjunkan Satpol PP di tempat-tempat  kemacetan, tempat  rawan sudah dilaksanakan dengan baik di Jakarta selatan,”tandasnya.