Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan melaksanakan Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu di lima pasar, Rabu (23/3). Kelima pasar yang diambil sampelnya tersebut adalah Pasar Mayestik, Pasar Pondok Indah, Pasar Kebayoran Lama, Pasar Blok A dan Pasar Cidodol, untuk kemudian di tes di laboratorium mobile yang didirikan di Pasar Mayestik.
Sehubungan dengan hal itu, Wakil Walikota Jakarta Selatan Irmansyah yang memimpin sidak pengawasan dan pengambilan sampel menyatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk mewujudkan pangan yang bebas dari bahan berbahaya. Wakil Walikota didampingi oleh Kepala Sudin KPKP Kristrisasi Helenandri, Kabag Perekonomian Jakarta Selatan, dan Camat Kebayoran Baru.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan. Jika suatu pasar sudah diperiksa nanti akan dipasang spanduk besar bahwa pasar tersebut bebas dari bahan berbahaya,” ujar Irmansyah di sela-sela pemeriksaan laboratorium sampel yang telah diambil.
Sample yang diambil dari Pasar Mayestik sendiri antara lain tahu putih, kolang-kaling, ayam potong, ikan, dan sayur mayur. Dari sampel tersebut tidak ditemukan bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin, rodhamin B maupun residu pestisida.
Wakil Walikota saat pengambilan sampel sempat pula bertanya kepada para pedagang perihal produsen barang dagangan mereka dan cara mengetahui produk yang dijual bagus atau segar. Para calon pembeli pun tak luput dari sapaan Irmansyah. Mereka umumnya ditanya alasan berbelanja di Pasar Mayestik.
Jawaban menarik terlontar dari dua wanita yang ternyata tinggal jauh dari Mayestik, dan khusus datang untuk berbelanja daging di sana.
“Saya tinggal di Menteng, Jakarta Pusat Pak. Khusus ke sini untuk membeli daging sapi, karena (mutunya) yang bagus. Tempatnya pun bersih,” tutur salah seorangnya.
Sampel produk yang telah tidak mengandung bahan berbahaya menghasilkan stiker uji lulus lab yang ditempelkan langsung oleh Wakil Walikota. (HUMAS JS)