Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengapresiasi terselenggaranya Festival Bongsang yang diselenggarakan oleh Kecamatan Pasar Minggu pada 24 dan 25 Maret 2018, di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan, Jayadi, yang membuka acara tersebut pada Sabtu (24/3), mengatakan bahwa festival ini merupakan wujud kecintaan pemerintah maupun masyarakat, terhadap budaya warisan leluhur.
"Perlu kita lestarikan dan kita wariskan kepada anak cucu generasi penerus kita di masa mendatang, agar tetap eksis di bumi persada yang tentunya akan menjadi kenangan terindah buat anak cucu kita dimasa mendatang," ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan ini, ucap Jayadi, selain sebagai upaya melestarikan seni budaya Betawi, juga sekaligus memberikan apresiasi kepada masyarakat yang telah ikut berperan dalam mensukseskan program-program pemerintah "Yaitu Nomor 4 tahun 2015 Tentang Pelestarian Budaya Betawi, dan Pergub No.229 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelestarian Kebudayaan Betawi," terangnya.
Jayadi berharap acara ini akan menjadi salah satu destinasi wisata yang dapat dibangggakan di Provinsi DKI Jakarta, khususnya Kota Administrasi Jakarta Selatan. "Kami harapkan seluruh komponen masyarakat, dapat bersatu padu secara harmonis dalam rangka melestarikan dan mempromosikan seni budaya tradisional Betawi, sehingga tetap eksis, tidak tergerus oleh derasnya globalisasi, bahkan dapat bersaing di kota metropolitan yang serba modern ini," ucapnya.
Sementara itu ketua panitia acara Festival Bongsang 2018, Yusuf Sahid mengatakan, pengambilan Bongsang sebagai inti dari festival tidak terlepas dari sejarah Pasar Minggu, yang erat sebagai wilayah penghasil buah-buahan. "Bongsang itu merupakan suatu alat untuk menaruh buah-buahan. Bongsang sendiri pada tahun 80-90an itu sebagai alat jinjing para ustadz dan ulama. Jika habis maulid, para ustadz dan ulama ini diberikan bongsang yang isi-isinya buah-buahan, yang banyak di Pasar Minggu," jelasnya.
Yusuf menambahkan, acara ini diisi oleh berbagai hiburan antara lain tari-tarian kebudayaan Betawi, qasidah, lomba menggambar bagi anak-anak PAUD, pencak silat dan juga palang pintu."UKM sendiri ada sekitar 30. Ini terdiri dari UKM kelurahan di Kecamatan Pasar Minggu, dan juga dari OK OCE," pungkasnya. (KIP JS)