Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di ibu kota, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan terus menggalakkan program transmigrasi. Tahun 2011 ini, sebanyak 30 kepala keluarga (KK) ditargetkan bisa dikirim ke sejumlah daerah di luar Jawa untuk menjalani program tersebut. Saat ini, sosialisasi kepada warga mulai dilakukan.
Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan, Suhari, mengatakan, sasaran utama transmigrasi yakni warga yang bermukim di bantaran sungai, sepanjang rel kereta, ataupun daerah pemukiman padat penduduk. Pada 2010 silam, pihaknya berhasil mengirimkan transmigran sebanyak 36 KK ke berbagai daerah di Indonesia.
""Tahun ini kami targetkan 30 KK. Tetapi bisa saja bertambah seperti tahun kemarin karena untuk memenuhi kuota yang tidak terpenuhi di wilayah lain,"" kata Suhari, Senin (28/2).
Sejauh ini, menurut Suhari, sudah ada dua kepala keluarga yang telah mendaftar untuk menjadi transmigran. Diharapkan, jumlahnya terus bertambah setelah sosialisasi lebih intensif dilakukan pada triwulan kedua nanti. ""Anggaran yang digunakan untuk sosialisasi sebanyak Rp 50 juta,"" terangnya.
Nantinya tambah Suhari, para transmigran akan dikirim ke beberapa daerah di Bengkulu, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan. Transmigran ini mendapat lahan seluas 2 hektar di daerah tujuan untuk dikelola, yang nantinya lahan tersebut menjadi hak miliknya. ""Yang menyiapkan lokasi adalah Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Jika lokasi transmigrasi sudah siap mereka langsung diberangkatkan,"" jelasnya.
Selama ini, lanjut Suhari, tidak ada kendala berarti dalam mencari transmigran. Sebab pihaknya tidak memaksakan kepada warga untuk bertransmigrasi, melainkan hanya mengajak. Terkadang, tambah Suhari, warga juga mendapat informasi dari keluarga lainnya yang terlebih dahulu ikut transmigrasi yang berhasil dan sukses.