pembangunan-pbb-untuk-melestarikan-dan-mengembangkan-budaya-betawi

Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tugasnya adalah memeriahkan lokasi yang ada di Situ Babakan, mengisi  agenda kegiatan yang dilaksanakan di Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Situ Babakan.

Lokasi baru  bulan kemarin telah diresmikan, memang dari 3,2 hektar yang harusnya di miliki Pemprov  DKI Jakarta baru terbebaskan 2.28 hektar jadi sekitar 8000-9000 meter belum terbebaskan. Dalam kesempatan ini mengingatkan semua terutama warga situ babakan untuk membantu pemerintah, karena Situ babakan untuk kepentingan bapak/ibu semua khususnya warga yang berdomisili disini,”kata Syamsudin Noor wakil walikota Jakarta Selatan saat atraksi ekowisata di PBB Situ Babakan Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan, Sabtu (4/8).

Pembebasan ini dalam rangka untuk dapat menambah kawasan-kawasan yang nantinya dimanfaatkan untuk aktifitas yang terkait dengan perkampungan budaya betawi. Kita berharap tentunya yang sudah dilakukan sejalan sesuai dengan ketentuan  yang ada, karena aturan payung hukum PBB sudah ada berupa Perda Nomor 3 Tahun 2008 yang telah ditetapkan Pemda.

 Ini adalah suatu yang melandasi bagi masyarakat DKI khususnya masyarakat Jakarta Selatan bagaimana mengupayakan bersama agar ada suatu keterpaduan, kerjasama yang baik seluruh potensi masyarakat yang ada di Jakarta Selatan dalam rangka mengembangkan, mempertahankan agar kiranya budaya betawi sebagai budaya, dapat dipertahankan dan dikembangkan untuk masa akan datang yang merupakan bagian dari budaya yang aneka ragam yang ada di Indonesia, “ujar Syamsudin.

Sementara Plt Sudin Pariwisata Ahmad Sahropi mengingatkan semua terutama warga Situ Babakan untuk membantu pemerintah, karena pembangunan situ babakan untuk kepentingan bapak/ibu khususnya warga yang berdomisili disini. Dari 3,2 hektar yang harusnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta baru terbebaskan 2,28 hektar , untuk itu kepada etnis non betawi  jangan menghambat pembangunan Situ Babakan. Indonesia didirikan atau dibangun atas azas kebhinekaan, ada suku Batak, Minang, Aceh, Jawa, sunda, dan banyak lagi termasuk Betawi.

Tidak boleh satu etnik pun di Indonesia punah, satu etnik punah di indonesia, Indonesia bubar. Membiarkan etnik punah sama juga membubarkan Indonesia, menggagalkan pelestarian dan pengembangan budaya betawi di situ babakan sama juga menggagalkan kebhinekaan,”tegas Sahropi.