Kantor Penanggulangan Bencana Kota Administrasi Jakarta Selatan mengadakan kegiatan pelaporan bencana banjir berbasis Twitter. Kegiatan ini bertujuan mengenalkan cara pelaporan banjir menggunakan twitter dan qlue di tingkat kelurahan. Dengan begitu diharapkan ada laporan yang komprehensif saat terjadi banjir.
Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini untuk memetahkan lokasi rawan bencana banjir berdasarkan laporan yang masuk melalui media sosial twitter.
Laporan atas genangan air di Jakarta Selatan sendiri saat ini sudah berkurang jauh. Hal ini diakui oleh Tri Kurniadi tidak terlepas dari peran serta Petugas Penanganan Prasana dan Sarana Umum (PPSU) yang sangat aktif dalam membersihkan saluran air.
“(Saat) ini harusnya ada penurunan karena PPSU bergerak terus. Jadi saya kira tidak 65 lagi daerah yang tergenang. (Ini) bisa dibuktikan,”ujar Tri Kurniadi pada kegiatan pelaporan banjir berbasis twitter di Kantor Walikota Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (13/1).
Tri Kurniadi menambahkan, data banjir dapat pula dimutakhirkan lewat twitter. "Saya takutnya ada genangan sebentar sudah dilaporkan melalui twitter, padahal cuma sebentar sudah hilang. Ini harus ada kajian nantinya. Kasihan camat dan lurah sebentar-bentar ditelepon,” ujarnya.
Tri menegaskan, kegiatan ini sesuai dengan arahan Gubernur DKI Jakarta yang untuk merespon kejadian bencana dengan cepat dan tepat sasaran sehingga masyarakat yang terkena bencana mudah mendapatkan bantuan.
Sementara itu menurut Danang Sujanto, Kepala Kantor Penanggulangan Bencana Kota Jakarta Selatan, manfaat pelaporan berbasis twitter ini juga mempercepat alur pelaporan sehingga BPBD DKI Jakarta dapat mempercepat penanganan terhadap kejadian bencana. Selain itu, masyarakat dapat pula berkomunikasi langsung pemerintah dan masyarakat lain untuk dapat saling membantu saat banjir melanda.