Perkampungan Budaya Betawi (PBB) merupakan pusat kebudayaan Betawi dengan luas kawasan 289 Ha. Dimana kawasan ini ditumbuh kembangkan keasrian alam, tradisi Betawi yang meliputi keagamaan, seni dan budaya. Berdasarkan karekteristis sosial budaya tersebut, maka dikeluarkan peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2005 tentang penetapan PBB di kelurahan Srengseng sawah, Jagakarsa.
Dengan berkembangnya kawasan PBB sebagai destinasi wisata budaya yang diminati wisatawan berdampak terhadap lestari dan berkembangnya budaya betawi sebagai kekayaan budaya nasional,”kata Syamsudin Noor wakil walikota Jaksel saat membuka kegiatan Atraksi Budaya Betawi di Setu Babakan Srengseng Sawah Jagakarsa, Sabtu (30/6).
Kegiatan Atraksi Budaya ini tentunya punya arti sendiri mengingat untuk tahun ini dalam rangka peringatan HUT Kota Jakarta ke 485 berada di penghujung pelaksanaan Rencana pembangunan Jangka menengah daerah (RPJMD) 2007-2012. Ini penting sekali selama 5 tahun terakhir Pemprov DKI Jakarta dengan amanat yang ada dipundaknya telah berupaya untuk dapat menjalankan amanat baik itu dibidang pendidikan, lingkungan, kesehatan, insprastruktur dan perekonomian termasuk bidang budaya.
Perkampungan Budaya Betawi semakin hari semakin meningkat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada juga aktifitas dengan berbagai kegiatan untuk bisa memberikan sosialisasi untuk mengenalkan budaya betawi dengan bermacam ragam seni budaya atau seni tari masyarakat DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan,”pungkasnya.
Sementara itu suliah Sutardi Kasie atraksi dan Pemberdayaan Sudin Pariwista Jaksel mengatakan Atraksi wisata di setu Babakan diadakan setiap tahun, ini pertanda keseriusan Pemkot Jaksel untuk mewujudkan kawasan PBB sebagai salah satu destinasi wisata yang berwawasan budaya dan lingkungan,untuk tahun ini dengan tema acara prosesi Sunatan Betawi .
Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki terhadap seni budaya dan memperkokoh ketahanan budaya, juga mampu meningkatkan jalinan kerja sama dengan berbagai pihak dalam hal kebudayaan sehingga mampu meningkatkan roda perekonomian di DKI Jakarta khususnya Jakarta selatan.