para-elit-politik-harus-kedepankan-etika-politik

Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi mengatakan kondisi kehidupan berdemokrasi saat ini menghadapi masa-masa yang tidak mudah, setelah perhelatan besar Pemilu Legeslatif dan Pilpres, muncul beragam dinamika konflik antar elit bangsa, berbagai kasus merebah di masyarakat diawal 2010 diantaranya skandal Bank Century sampai merebah ke konflik terbuka Lembaga Tinggi Negara dan di internal Aparatur dan Kelembagaan Pemerintah.

Apapun yang terjadi, kita sebagai bagian komponen masyarakat bersama pemerintah harus mampu menciptakan kondisi yang kondusif dimasyarakat dan berharap elit politik serta aparatur penegak hukum dan keadilan menahan diri,”katanya saat membuka ”Sarasehan dalam rangka membangun etika berpolitik di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan” di kantor walikota Jaksel, Senin (5/4).

Para elit politik bersikap arif dengan kerangka spirit nasional, tidak membeda-bedakan rakyat berdasarkan golongan, status sosial, ekonomi daerah dan sebagainya, sungguh-sungguh mengedepankan etika politik maupun perilaku aparatur yang baik sesuai dengan norma dan nilai wawasan kebangsaan. Walaupun berbeda politik harus mengedepankan kepentingan negara dan bangsa,”tegasnya.

Syahrul tambahkan untuk stabilitas pemerintahan yang kuat diperlukan koalisi yang permanen para elit politik, tidak koalisi yang hanya dibangun ketika pemilihan presiden saja yang hanya untuk kepentingan partai. Koalisi permanen harus sampai ke tingkat ranting kalau perlu,”ujarnya.

Dikesempatan lain Kepala Kesbang dan Politik Jaksel Erpawandi mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi dinamika kehidupan berdemokrasi di Provinsi DKI Jakarta khususnya di Jakarta Selatan. Demokrasi dirasakan cukup besar perubahannya hal ini ditandai dengan kebebasan masyarakat menyampaikan saran pendapat terhadap penegak hukum dan kinerja Pemerintah.

Juga dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan menyatukan gerak serta langka untuk meningkatkan wawasan mengenai etika berpolitik para anggota LSM, Tokoh Masyarakat dan Parpol serta aktifis pemuda dalam mengatasi persoalan sosial yang berkembang di masyarakat,”terangnya.

Peserta kegiatan yamng diundang adalah Organisasi Pemuda, Tokoh Masyarakat dan Kader Partai sebanyak 200 peserta, dengan narasumber, Brijen TNI (Purn) R. Bagus Suharyono, Rustam Effendi, S. Marolis dan Zainal Abidin Saleh.