Peringatan Hari Aids sedunia 2016 untuk memberikan pemahaman kepedulian komitmen seluruh unsur masyarakat dan daerah dalam pelaksanaan penanggulangan aids di DKI Jakarta, untuk menekan laju epidemi penularan HIV dan pencarian pencapaian Fast Track tahun 2020, dengan tema Mari berubah, masa depan gemilang tanpa penularan HIV.
Wakil walikota Jakarta Selatan Irmansyah dalam sambutannya mengatakan, kita prihatin karena laju penularan yang cenderung terus meningkat jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari waktu ke waktu.
Jumlah kasus HIV yang dilaporkan masik cukup tinggi, yakni sebanyak 454 dan jumlah komulatif aids s/d 2016 sebanyak 200 (sumber: Dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit Kemenkes RI April-Juni 2016),”ujarnya saat membuka Hari Aids sedunia tingkat Kota di Kodim 0504/JS, Selasa (27/12).
Gubernur DKI Jakarta telah menandatangani Paris Declaration terkait Fast Track 90-90-90 pada tanggal 29 Oktober 2015. Dalam rangka mendukung target fast track 90-90-90 diharapkan pada tahun 2020 dapat ditemukan 90% orang yang didalam tubuhnya ada HIV tahu kondisinya.90% dari orang sudah tahu memulai pengobatan ARV dan 90 % dari orang yang mendapatkan ARV virusnya berkurang telah dilakukann kegiatan penjangkauan dilakukan test HIV (VCT) dan kegiatan pendampingan kepada oraqng dengan VIV AIDS (Odha).
“Irmansyah tambahkan Komisi Penanggulangan Aids Jakarta Selatan bersama stakeholder, sektor terkait, swasta, LSM peduli Aids dan masyarakat telah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi, advokasi dan fasilitasi dengan fokus melaksanakan penjangkauan untuk vct dan ke[pad masyarakat rentan dan umum telah berjalan cukup baik,”tegas Irmansyah.
Sementara Ketua KPAK Safei Dahlan mengatakan tujuan peringatan Hari Aids sedunia adalah meningkatan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat termasuk TNI tentang pentingnya pencegahan HIV dan Aids dan meningkatkan partisipasi aktif unsur TNI Instansi pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat. (HUMAS JS)