Pasar swalayan dan hipermarket yang ada di Jakarta, harus punya banyak Usaha Kecil menengah (UKM) yang dibina dan diberi peluang yang cukup untuk menjual produk dan jasanya serta memberikan area bagi pengusaha kecil menengah. Dan dengan difasilitasinya barang-barang hasil UMKM di swalayan atau hipermarket, akan dapat berpengaruh pada perekonomian warga Jakarta. ""UMKM yang dibina, diberi peluang, dan ruang yang cukup untuk menjual barang dan jasa akan bisa cepat berkembang.
Memang wajib untuk memberikan pojok UMKM. Dan juga banyak para retailer besar yang memberikan program corporate social responsibility (CSR) kepada pengusaha UMKM agar mereka naik kelas,"" ujar Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta yang didampingi Presiden Komisaris PT Carrefour Indonesia Chairul Tanjung saat peluncuran konsep baru berbelanja pada gerai Carrefour di carrefour Lebak Bulus, Selasa (17/7).
Menurut Fauzi Carrefour telah memperkenalkan konsep baru yang merunjuk kebutuhan kepada kebutuhan life stlye warga Jakarta saat ini, direspon dengan cara positif dan memberikan kenyamanan yang semakin baik serta juga memperhatikan level harga, sebagai contoh telor dipasar-pasar harga Rp.19,000,-per kg mendekati Rp 20,000,-telor harga di carrefour Rp 17.900,-per kg
Warga Jakarta pada saat carrefour mulai beroperasi sejak 1998 di Jakarta itu pendapatan masyarakat masih lebih kurang $5 ribu perkapita sekarang sudah $11 ribu maka kebutuhan berbeda dan ini harus direspon cepat oleh retailer yang menawarkan barang komoditas dan juga cara yang menarik life stlye yang sekarang sangat menonjol,”ujar Fauzi .
Karena itu, lanjut Fauzi, untuk pasar-pasar tradisional di Jakarta juga perlu pembenahan untuk dapat bersaing dengan pasar swalayan. Dengan konsep modern, tapi tetap mempertahankan sistem jual beli tradisional. ""Seperti pasar Mayestik, sudah bersih dan modern. Penempatan barangnya juga tidak acak-acakan lagi,"" tambah Fauzi.