Para pengelola kantin sekolah di Jakarta, diminta tidak sekadar menjual makanan tanpa memperhatikan kualitas gizi makanan yang dijual. Keberadaan kantin yang ditujukan untuk membantu siswa yang lapar, juga diharapkan dalam penyajian makanan yang sehat, bergizi, dan praktis dan bebas dari zat kimia membahayakan.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan keberadaan kantin di sekolah sangat bermanfaat sebagai sarana pendukung belajar bagi peserta didik untuk mencapai prestasi yang optimal Untuk menciptakan sekolah sehat, kantin harus menjual makanan dan minuman yang sehat pula, tanpa zat pewarna dan pengawet kimia,"" ujarnya yang didampingi Syamsudin Noor wakil walikota Jaksel, Kadis Pendidikan Taufik Yudimulyanto dan Kasudin Dikdas Jaksel Amsani Idria saat seminar pengelolaan kantin sehat, di Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/6).
Menurut Fauzi, kantin sebagai tempat yang banyak dikunjungi siswa harus memberikan kenyamanan. Karena saat beristirahat, adalah waktu yang penting untuk siswa memulihkan stamina. ""Mereka sudah beberapa jam berkonsentrasi belajar, di kantin yang nyaman akan dapat menyegarkan pikiran dan stamina untuk belajar lebih lanjut,""ujarnya..
Fauzi Bowo tambahkan, pengelola kantin juga bertanggung jawab atas generasi muda Jakarta. ""Kantin ada di setiap sekolah dari SD, SMP dan SMA. Semua ada di tangan ibu dan bapak pengelola kantin saya titipkan generasi muda Jakarta,""tambahnya..
Ketua Presidium Ikatan Cendikiawan Jakarta (ICJ), Amsani Idris menuturkan, saat ini ada lebih dari 10 ribu kantin yang tersebar di sekolah-sekolah di DKI Jakarta. Ia berharap kantin dapat menyediakan makanan sehat sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) sehingga bisa menimalisasi risiko gangguan kesehatan. Makanan sehat dapat membantu pertumbuhan dan kesehatan siswa, tentunya dengan harga yang terjangkau,"" tandasnya.