Yayasan Kampung Silat Petukangan berharap Kampung Silat yang berada di Petukangan Utara, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan, bisa menjadi destinasi wisata sejarah budaya dan religius. Dengan begitu, sejarah budaya Betawi dapat terus dilestarikan, dan dikembangkan.
Demikian dikatakan oleh Ketua Yayasan Kampung Silat Petukangan Naupal Hariawan mengatakan, saat beraudiensi dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (27/11). “Pada kesempatan ini, kami meminta dukungan dari pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, untuk menjadikan Kampung Silat Petukangan sebagai salah satu destinasi wisata di Jakarta Selatan,” ujarnya.
Naupal menyampaikan, untuk mendorong terwujudnya Kampung Silat Petukangan sebagai destinasi wisata, masyarakat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah menggelar berbagai kegiatan kebudayaan. "Kegiatan kebudayaan yang telah di antaranya yaitu Festival Silat Beksi, Beksi Mandor Minggu, dan lainnya," terangnya. Selain jadi destinasi sejarah budaya, menurut Naupal Kampung Silat Petukangan juga bisa menjadi destinasi wisata religi. Karena di sana terdapat lima makam guru besar silat. Naupal menyampaikan, guru-guru berbagai perguruan, yang berada di bawah naungan guru-guru besar akan berziarah ke makam di Petukangan.
"Mereka (guru-guru besar) lahir dan dikubur di sana. Terus terang di sana rata-rata bukan orang-orang mampu. Makanya kita berkoordinasi dengan pemerintah untuk melakukan penataam makam," ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Naupal kembali menegaskan, Petukangan siap menjadi destinasi wisata sejarah budaya dan religi, “Karena kami sudah memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk hal ini,” terangnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Imron menerangkan, destinasi wisata akan terwujud jika memenuhi empat hal yaitu daya tarik wisata, aksesibilitas, pemberdayaan masyarakat, dan marketing. Dalam mendukung menjadikan Kampung Silat Petukangan sebagai destinasi wisata, Imron mengatakan pemerintah siap mendukung. "Pemerintah siap memfasilitasi dan memotivasi, selebihnya kegiatan menjadi aspirasi aktif masyarakat," tandasnya.
Demikian dikatakan oleh Ketua Yayasan Kampung Silat Petukangan Naupal Hariawan mengatakan, saat beraudiensi dengan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan, Rabu (27/11). “Pada kesempatan ini, kami meminta dukungan dari pemerintah dalam hal ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, untuk menjadikan Kampung Silat Petukangan sebagai salah satu destinasi wisata di Jakarta Selatan,” ujarnya.
Naupal menyampaikan, untuk mendorong terwujudnya Kampung Silat Petukangan sebagai destinasi wisata, masyarakat berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan telah menggelar berbagai kegiatan kebudayaan. "Kegiatan kebudayaan yang telah di antaranya yaitu Festival Silat Beksi, Beksi Mandor Minggu, dan lainnya," terangnya. Selain jadi destinasi sejarah budaya, menurut Naupal Kampung Silat Petukangan juga bisa menjadi destinasi wisata religi. Karena di sana terdapat lima makam guru besar silat. Naupal menyampaikan, guru-guru berbagai perguruan, yang berada di bawah naungan guru-guru besar akan berziarah ke makam di Petukangan.
"Mereka (guru-guru besar) lahir dan dikubur di sana. Terus terang di sana rata-rata bukan orang-orang mampu. Makanya kita berkoordinasi dengan pemerintah untuk melakukan penataam makam," ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Naupal kembali menegaskan, Petukangan siap menjadi destinasi wisata sejarah budaya dan religi, “Karena kami sudah memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk hal ini,” terangnya.
Sementara Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Imron menerangkan, destinasi wisata akan terwujud jika memenuhi empat hal yaitu daya tarik wisata, aksesibilitas, pemberdayaan masyarakat, dan marketing. Dalam mendukung menjadikan Kampung Silat Petukangan sebagai destinasi wisata, Imron mengatakan pemerintah siap mendukung. "Pemerintah siap memfasilitasi dan memotivasi, selebihnya kegiatan menjadi aspirasi aktif masyarakat," tandasnya.