Surutnya luapan kali Ciliwung Minggu (14/2) menyisahkan ribuan ton sampah yang berupah batang kayu, bambu, kasur, papan kayu, batang pohon, sampah plastik hingga limbah rumah tangga. Di jembatan Pelangi, 10 unit truk sampah, tiga alat berat dan puluhan orang sibuk mengeruk dan mengangkut sampah.
Sampah hampir menutup permukaan sungai Ciliwung disekitar jembatan Pelangi. Beberapa pekerja bisa berdiri di atas tumpukan sampah ditengah sungai sambil mengais-ngais dan memilah-milah sampah.
Kepala Sudin Kebersihan Jakarta Selatan Wira S mengatakan tumpukan sampah itu terbawa arus banjir sejah Jumat (12/2), sampah dan sisa sisa bangunan terseret banjir bandang yang melanda kawasan Bogor, Depok dan Jakarta. Sampah tertahan di jembatan Pelangi karena jembatan ini memang rendah,”katanya yang didampingi Kasie operasional Uban S, Minggu (14/2).
Pengerukan dan pengangkutan sampah dibutuhkan waktu dua hingga tiga hari, semua sampah diangkut ke Bantar Gebang, sedikitnya 75 rit dan dilakukan secara maraton selama dua hari. Kondisi sungai Ciliwung yang air keruh hitam sedikit menyulitkan petugas alat berat untuk mengangkat sampah dari badan kali ke atas truk,”terangnya.
Menurut informasi dari Dinas Pekerjaan umum DKI Jakarta jembatan Pelangi, kata Wira sejah awal Pebruari sudah dalam proses peninggian. Dan dalam beberapa bulan kedepan jembatan yang lebih kokoh dan tinggi ditargetkan terselesaikan,”ujarnya.