Akhirnya jalan layang non tol (JLNT) Antasari-Blok M mulai dibuka ruas jalan tersebut pada pukul 07.10. Pembukaan ini cukup efektif mengurai kemacetan, karena arus lalu lintas yang biasanya sangat padat di antara jalan tersebut saat ini mulai terurai.
JLNT ini dibuka sekarang, karena kemacetan yang luar biasa sepanjang Jl Fatmawati dan Jl TB Simatupang tadi,"" ujar Rizki (28) seorang pengemudi Suzuki Estillo B 2185 MHR yang sedang melintas, Selasa (15/1).
Menurut Rizki, dengan dibukanya JLNT sangat berguna untuk mengurangi macet di Jl Antasari-Blok M. Karena arus lalu lintas akan terbagi menjadi dua. Ia sendiri sangat mengapreasiasi kebijakan tersebut, karena bisa membuat arus lalulintas di saat jam pergi dan pulang kantor menjadi lebih lancar. Baru 1 lajur ke Blok M-nya, padahal malah lebih penting kejar waktu berangkat,"" kata pria yang berkantor di kawasan Jl Jenderal Sudirman tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Ery Basworo usai ujicoba bersama walikota Jakarta Selatan Anas Efendi pukul 07.10 tadi jalan layang non tol Antasari-Blok M mengatakan, memang JLNT telah dibuka sejak pukul 07.10 pagi tadi. Diakui olehnya, untuk dari arah Pasar Cipete Selatan ke Blok M baru dibuka 1 lajur. Karena ada bagian yang pembebasan tanahnya baru Desember lalu selesai. Hanya dibuka 1 lajur, untuk memberikan kesempatan pekerja melakukan penyelesaian lajur satunya,""ujarnya.
Namun begitu, 2 lajur yang dari arah Blok M ke Cipete sudah dapat digunakan. Dengan begitu, saat jam pulang kantor kemacetan sudah pasti berkurang. ""Akan kita selesaikan paling lambat Maret nanti sisanya. Yang pasti saat tadi dibuka, terlihat macet sudah berkurang karena arusnya terbagi,""tambahnya
JLNT Antasari-Blok M ini dikerjakan dalam 5 paket. Antara lain Paket Pasar Cipete 1.170 meter, Paket Cipeteutara 805 meter, Paket Taman Brawijaya 800 meter, Paket Prapanca 628 meter, dan Paket Lapangan Mabak 1.391 meter. Total tiang penyangga 108 pier, dengan total panjang 5.110 meter.