Masih tingginya jumlah warga penderita buta aksara di wilayah Jakata Selatan, membuat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan(Pemkot) terus berupaya mencari solusi memerangi buta aksara. Salahsatu caranya adalah dengan memberdayakan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Menurut data dari Suku Dinas Pendidikan Menengah (Sudin Dikmen) Jakarta Selatan menyebutkan, pada tahun 2009 dari jumlah penduduk sebanyak 1.885.302 jiwa, 9.321 diantaranya merupakan warga yang belum bisa baca tulis. Jumlah ini menurun jika dibanding tahun 2008 yang mencapai 11.276 orang, namun, hal ini tidak lantas membuat Pemkot Jaksel berpuas diri.
Melalui PKBM, nantinya mereka akan diadakan berbagai pendidikan mulai dari pemberantasan buta aksara, pendidikan kesetaraan dan pendidikan ketrampilan (skill),""kata Andi Aziz, Kepala Seksi Pendidikan Formal dan Non formal, Sudin Dikmen Jaksel yang ditemui di kantor walikota Jaksel, Selasa (16/2).
Lebih lanjut, Andi katakan, melaui PKBM nantinya peserta didik juga akan mendapatkan pelatihan keterampilan seperti, memasak, membuat kue, ketrampilan bordir, dan menjahit, kursus kecantikan. Dengan begitu diharapkan peserta didik mampu bersaing dengan pihak lainnya yang sudah bisa mandiri,”terangnya.
Andi Aziz katakan pihaknya sampai saat ini masih terkendala dengan budaya malu, motivasi belajar, terbatasnya pendidik atau tutor keaksaraan, keterbatasan atau kopetensi pendidik yang dimiliki PKBM. Untuk motivasi masyarakat buta aksara tidak mudah perlu strategi, tehnik apakah melalui pendekatan ketrampilan atau melalui majelis taklim, salah satu yang harus dimiliki pendidik untuk memberantas buta aksara,”terangnya.
Andi menjelaskan, saat ini terdapat 96 pendidik atau tutor yang tersebar di 51 PKBM yang ada di wilayah Jakarta Selatan. Para tutor hanyalah pegawai sukarela yang mendapatkan bayaran jauh dari Upah minimum regional (UMR). Oleh karena itu, kita harus melibatkan organisasi masyarakat lainnya seperti organisasi kewanitaan ada PKK NU, Muhamadiyah untuk membantu mengajar serta mengembangkan PKBM,"" ujarnya.
Meski begitu, Andi menegaskan, pihaknya tidak akan menyerah begitu saja dalam memerangi buta aksara di Jakarta Selatan. Tahun ini, kita targetkan 2000 orang untuk mengentaskan dari buta huruf. Juga akan melakukan berbagai pendekatan kepada warga yang masih tergolong buta aksara. Dengan begitu diharapkan mampu menekan jumlah penderita buta aksara di Jakarta Selatan,”tegasnya.