jakarta-selatan-menari-disambut-positif-oleh-masyarakat

Pelaksanaan Jakarta Selatan Menari guna memperingati Hari Tari Sedunia yang diadakan oleh Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel), melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada 29 April 2019 lalu, disambut positif oleh masyarakat dalam hal ini orang tua peserta.

Aminah, salah satu warga Kelurahan Kebagusan, mengaku senang anaknya menjadi salah satu bagian dari 500 peserta yang ikut dalam acara tersebut. Aminah menuturkan, pelatihan seni tari merupakan salah satu kegiatan positif, yang dapat membuat anaknya berkembang dan mengenal kebudayaan Betawi lebih jauh lagi.

"Anak saya belajar seni tari di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Warung Timbul. Senang anak anak dilatih selama seminggu jadi punya kegiatan yang positif. Semoga kegiatan seperti ini lebih sering diadakan, sehingga memotivasi anak-anak untuk lebih mengenal kebudayaan-kebudayaan betawi dan daerah lainnya," ujarnya. Yuni, warga Kelurahan Srengseng Sawah, juga mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, pengenalan kesenian Betawi sejak dini, dapat membuat sang anak berkembang kreativitas sekaligus membantu dalam melestarikan kebudayaan.

"Kalau bisa setiap tahun diadakan. Sehingga dapat menunjang prestasi bagi anak-anak. Semoga juga anak-anak lebih kompak lagi nanti ketika mengikuti kegiatan ini," terangnya. Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari apresiasi kualitas dan kuantitas Kesenian di Jakarta Selatan khususnya, seni tari dan sanggar-sangar yang menaunginya.

"Jakarta Selatan mengambil tema Tari Topeng Samba sebagai tari kreasi baru yang diadopsi dari pertunjukan Topeng Betawi, yang merupakan satu karakter tari topeng tunggal berwarna merah muda. Disebut Topeng Samba karena mengambarkan keceriaan gadis-gadis Betawi yang penuh harapan dan semangat untuk meraih cita-cita," ucapnya.

Kasudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan Imron, menambahkan, Jakarta Selatan Menari, merupakan kegiatan yang pertama kali diselenggarakan di DKI Jakarta secara serentak, yang diikuti 500 penari dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan. Kegiatan ini diikuti anak-anak dari 60 RPTRA se-Jakarta Selatan, yang telah mendapatkan pelatihan menari dari Sudin Pariwisata dan Kebudayaan Jakarta Selatan. “Kurang lebih mereka dilatih pelatih dari kami selama seminggu di RPTRA masing-masing untuk melatih kekompakan dalam gerak, karena tari Topeng Samba merupakan tarian betawi kreasi baru," pungkasnya.