jagakarsa-masih-rangking-ii-kasus-dbd-di-jaksel

Kasus DBD di Jagakarsa masih menduduki rangking ke II di Jakarta Selatan menurut data dari Puskemas Kecamatan Jagakarsa dalam grafik menurun untuk April 2015 saja hanya 6 kasus DBD, Januari hingga Maret 2015 ada 47 kasus DBD  sedang khusus untuk kelurahan Jagakarsa Januari hingga April 2015 ada 10 kasus. Banyaknya kasus DBD ini dipengaruhi kondisi cuaca  yang tidak menentu kadang hujan kadang tidak.

Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor mengatakan kegiatan ini adalah untuk menjaga lingkungan masyarakat agar tidak terkena gigitan nyamuk aedes aegypti. Ini yang kita lakukan menjaga masyarakat kita, warga kita tidak terkena penyakit.

Syamsuddin Noor katakan agar tidak berkembang biak nyamuk aedes aegypti di rumah mari kita upayakan secara maksimal melakukan PSN dengan berkesinambungan agar masyarakat terhindar dari demam berdarah. PSN cara yang paling mudah dan murah tampa biaya hanya tinggal kemauan kita dan hanya butuh waktu 30 menit saja.

Dengan memberikan pemahaman dan sosialisasi pada masyarakat untuk dapat menjaga lingkungan yang paling kecil rumah tangga, agar tidak memungkinkan munculnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti,” katanya didampingi Camat Jagakarsa Fidiyah Rokhim saat kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di RT 10/01 kelurahan Jagakarsa kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan, Jumat (17/4).

Saat itu juga dilaporkan ada kendala bagi jumantik untuk memasuki rumah warga, karena di Jagakarsa banyak muncul perumahan-perumahan elit seperti Residen, Cluster-cluster. Untuk itu Camat dan Lurah harus menggandeng 3 Pilar untuk dapat memasuki komplek tersebut sebelumnya kita bersurat dulu untuk memastikan kita melakukan monitoring dan melaksanakan PSN di tempat tersebut,” tandasnya.