industri-pariwisata-jaksel-diimbau-promosikan-budaya-betawi

NamePemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, mengimbau kepada para pengusaha industri pariwisata di Jakarta Selatan, untuk membantu dalam mempromosikan Budaya Betawi. Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, Nurysam Daoed mengatakan, ada delapan Ikon Budaya Betawi yang tertera sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2017.

delapan ikon Budaya Betawi tersebut antara lain Ondel-Ondel, Kembang Kelapa, Ornamen Gigi Balang, Baju Sadariah, Kebaya Kerancang, Batik Betawi, Kerak Telor, serta Bir Pletok. "Fungsinya adalah untuk menumbuhkembangkan Budaya Betawi sebagai budaya asli DKI  Jakarta, dan meningkatnya rasa memiliki kebanggaan terhadap Budaya Betawi," tuturnya, Jumat (13/10).

Nurysam mengatakan, betawi merupakan pondasi Jakarta yang harus dilestarikan dan dipromosikan baik oleh masyarakat lokal maupun global. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, berusaha menggali, melestarikan dan mengembangkan seni budaya betawi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat para pelaku seni dan penggiat budaya betawi. "Selain itu, juga mendorong promosi pariwisata, dan juga industri kreatif," jelasnya.

Oleh karena itu, Nursyam berharap, semua pelaku industri pariwisata di Jakarta Selatan, dapat memakai ikon Budaya Betawi, di tempat industri pariwisata masing-masing. "Ayo bersama-sama melakukan delapan Ikon Budaya Betawi. Kita jadikan kota Jakarta khususnya wilayah Jakarta Selatan, bernuansa Budaya Betawi, dimulai dari sekarang sampai seterusnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melalui Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan, telah melaksanakan program sosialisasi Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Ikon Budaya Betawi, di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Jakarta Selatan Blok B-C, Lt.2, Kamis 12 Oktober 2017.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Administrasi Jakarta Selatan Nursyam Daoed, Kepala Bagian Perekonomian Kota Administrasi Jakarta Selatan Susi Suzana, Kepala Bidang Nilai Sejarah dan Budaya, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI Jakarta Supriyatin, para camat dan instansi terkait, serta 150 orang dari pelaku usaha industri pariwisata yang ada di wilayah Jakarta Selatan.

"Sosialisasi kepada industri pariwisata ini dilakukan dengan harapan spirit dan semangat bagaimana pelestarian kebudayaan betawi di lingkup kerjanya, itu terjadi," pungkas Kepala Bidang Nilai Sejarah dan Budaya, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) DKI Jakarta Supriyatin. (KIP JS)