
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan, memastikan bahwa harga dan pasokan bahan pokok di wilayah Jakarta Selatan aman dan stabil pada bulan Ramadhan tahun ini.
Hal itu diungkapkan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Selatan Sri Yuliani, saat melakukan kunjungan Lapangan Dalam Rangka Stabilisasi Harga Bahan Pokok Kota Administrasi Jakarta Selatan di Pasar Tebet Barat, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (7/6).
Dikatakan Sri, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1439 H/2018, harga berbagai bahan pokok di pasaran masih stabil alias belum terlihat adanya lonjakan harga yang signifikan. Malah, kata Sri, harga bahan pokok sebagian besar cenderung menurun.
"Ada beberapa harga pasar yang stabil, tapi sebagian besar malahan turun. Saya ambil contoh di antaranya cabai keriting, cabai merah serta bawang merah, telur dan minyak, sementara harga beras stabil," terangnya. Sri menuturkan, cabe keriting semula di angka Rp 50 ribu, sekarang turun ke Rp 40 ribu. Sementara, cabai besar semula Rp 70 ribu, sekarang Rp 50 ribu.
"Untuk daging tidak terlalu signifikan naiknya Rp 10 ribu. Tidak seperti tahun lalu, kalau tahun sekarang dari Rp 5 ribu sampai 10 ribu. Kalau daging ayam Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu. Itu prediksi kenaikannya jelang lebaran," paparnya. Menurut Sri, turunnya harga bahan pokok karena ketersediaan masih cukup melimpah. Kendati demikian, Sri menyayangkan daya beli masyarakat yang juga ikutan menurun.
"Kita sayangkan itu daya belinya yang menurun, hanya di beberapa tempat saja atau di beberapa komoditi tertentu yang meningkat. Tapi secara umum memang berkurang, penyebabnya mungkin karena pasokan bahan pokoknya melimpah," tuturnya.
Sri berharap harga bahan pokok tersebut dapat dipertahankan hingga satu hari sebelum Idul Fitri nanti. "Harapannya mudah-mudahan harga saat ini bisa kita pertahankan H-1 Lebaran. Juga ketersediaan barang dapat terjaga karena kalau kurang bisa kita sounding lagi," pungkasnya. (KIP JS)