Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengkritik keras kinerja jajarannya yang dinilai lamban merespons banjir di sejumlah wilayah DKI saat hujan deras melanda beberapa waktu lalu. Di hadapan jajaran pejabat wali kota, sudin, camat, dan lurah se-Jakarta Selatan, Jokowi mewanti-wanti jajarannya agar merespons lebih cekatan jika banjir terjadi lagi.
Kalau misalnya ada banjir, kalau saya datang lurahnya keduluan saya, awas!"" ujar Jokowi didampingi Anas Efendi walikota Jakarta Selatan saat Silaturahmi kunjungan kerja di Pemkot Jakarta Selatan dihadapan pejabat se-Jaksel di kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Prapanca Raya, Jumat (28/12)
Jokowi mengatakan saat ini dengan zaman yang berubah cepat, jangan sampai berada pada rutinitas harian yang monoton. Kita bisa ditinggal zaman. Saya harap, cara bergaul kita yang dulu eksklusif dan vertikal itu harus berubah. Sekarang zamannya demokrasi, horizontal, inklusif. Pak Lurah jangan di kantor saja. Turun ke warga, lihat masalah yang ada,""tambahnya.
Jangan sampai ada masalah tidak beres di bawahnya. Kemarin ada genangan di HI. Pertama saya diam. Pikiran saya, dari dinas yang ada itu sudah bergerak. Dari dinas PU urusan air, Dishub masalah kemacetan. Tapi saya tunggu tidak ada,"" ujarnya
Menurutnya, respons yang lamban jajarannya akan membentuk persepsi publik jika Pemprov DKI Jakarta tidak mampu mengatasi persoalan. Sehingga persepsi masyarakat bilang kita ini diam saja. Banyak yang mencaci-maki kita. Percuma kita kalau kita bekerja bertahun-tahun tapi hancur dalam dua hari karena salah persepsi. Setiap ada masalah, turun! Jangan keduluan saya!"" tegas Jokowi.