gubernur-fauzi-bowo-resmikan-di-mulai-pembangunan-mrt

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Kamis (26/4) secara resmi mencanangan pembangunan proyek MRT Tahap I koridor Selatan-Utara sepanjang 15,7 km, dari Lebakbulus-Bundaran HI, juga bisa dimulai dengan pekerjaan persiapan antara lain pemindahan Terminal Lebakbulus, pemindahan Stadion Sepakbola Lebakbulus, pemindahan jaringan utilitas, pelebaran Jalan Fatmawati, dan pembangunan kantor proyek

Gubernur Fauzi Bowo mengatakan kehadiran proyek ini akan memberikan rasa optimis kepada warga Jakarta terhadap penyelesaian beban transportasi di ibu kota negara ini. Dengan kapasitas daya angkut sekitar 400 ribu penumpang per hari, kapasitas layanan transportasi publik di Jakarta akan naik tajam saat MRT beroperasi awal 2016 nanti,”katanya saat Pencanangan Tiang pancang MRT di Lebak Bulus, Kamis (26/4).

Proyek MRT adalah proyek pembangunan transportasi massal berbasis kereta di Jakarta. Proyek ini membutuhkan dana sekitar 144 miliar yen (Rp 16 triliun). Sekitar 83,3% dibiayai pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA), dan sisanya sekitar 120 miliar yen akan menggunakan APBD DKI Jakarta dan APBN. Pembagian jaminan dari biaya proyek ini akan dibagi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar 58 persen dan pemerintah pusat 42 persen. “Jadi selain didanai oleh APBN dan APBD, JICA juga telah memberikan komitmen untuk mengucurkan dana sampai pembangunan konstruksi MRT tahap I ini selesai,” jelasnya.

Fauzi tambahkan, proyek ini  akan menjadi salah satu ikon pembangunan layanan transportasi massal di DKI Jakarta yang modern, nyaman, efisien dan ramah lingkungan. Belajar dari pengalaman proyek transportasi massal lainnya, Pemprov DKI melakukan persiapan yang lebih matang dalam menyiapkan MRT ini. “Insya Allah, tidak ada kendala berarti di kemudian hari, karena persiapannya betul-betul sudah matang. Setelah segala sesuatunya betul-betul siap, baru Pemprov DKI yakin untuk meresmikan penggunaannya ke masyarakat,” ucapnya.

Jalur Lebakbulus-Bundaran HI ini terdiri dari jalan layang dan terowongan bawah tanah dengan 13 stasiun. Tujuh di antaranya merupakan stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti bus kota, busway, dan kereta api.

Untuk jarak tempuh Stasiun Lebakbulus-Bundaran HI diperkirakan hanya memakan waktu 30 menit, jauh lebih cepat dengan kondisi saat ini sekitar 1 sampai 2 jam di saat-saat jam sibuk. Pada tahun pertama operasi nanti, tiap rangkaian MRT terdiri dari 6 gerbong. Masing-masing gerbong mampu memuat sekitar 250 penumpang. Sekali jalan, MRT mampu mengangkut sekitar 1.500 penumpang. Pada tahun ketiga beroperasi, kapasitas angkut MRT dari Lebakbulus ke Bundaran HI diharapkan mencapai sekitar 412 ribu penumpang per hari, dengan jadwal operasi pukul 05.00 pagi sampai 24.00 malam. Waktu tunggunya dijadwal setiap 5 menit (pada tahun pertama operasi), dan diharapkan tahun-tahun berikutnya dipersingkat menjadi setiap 4 atau 3 menit,”terangnya.