Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Tri Djoko Sri Margianto mengatakan kegiatan gladi lapang penanggulangan bencana kebakaran gedung merupakan upaya untuk mengkonsolidasi dan mengevaluasi sejauh mana kesiapsiagaan kita dalam bidang sumber daya manusia dan sarana prasarana penanggulangan bencana kebakaran yang tersedia, baik milik pemerintah maupun milik masyarakat.
Kita ingin mengetahui kesiapsiagaan komponen yang terlibat seperti Pemadam kebakaran, Satpol PP, Sudin Kesehatan, Sudin Sosial (Tagana) dan instansi yang terkait, serta didukung penuh oleh TNI, Polri yang berjumlah 100 personil ini, mulai dari perencanaan sampai terjadinya kebakaran,”katanya didampingi Kadis Damkar dan Penanggulangan bencana Provinsi DKI Jakarta Subejo usai gladi lapang penanggulangan bencana kebakaran gedung walikota Jakarta selatan, Selasa (28/5).
Kesiapsiagaan ini diperlukan sehingga adanya ajang seperti ini kalau terjadi bencana sudah siap sebagaimana yang kita siapkan ini, yaitu tiga tahap sebelum, sedang dan sesudah pada waktu terjadi kebakaran. Kita tidak mengharap bencana tapi sudah siap menghadapi bencana dalam hal ini kebakaran khususnya di Jakarta Selatan, makin banyak gedung-gedung tinggi yang sering terjadi kebakaran,”ujarnya.
Kasudin Damkar dan Penanggulangan bencana Jakarta Selatan Madanih mengatakan ini latihan untuk memantapkan untuk mengadakan latihan supaya tidak kaku, pakum jadi terbiasa dan tidak kaget, menghilangkan dari kepanikan para korban yang terjebak dan kita akan evakuasi.
Madanih ungkapkan latihan di simulasi penanggulangan bencana kebakaran kita utamakan di gedung-gedung bertingkat, karena saat ini tantangan sudah berat banyak gedung-gedung bertingkat. Kita dituntut oleh gubernur atau pemerintah, Damkar Penanggulanngan bencana harus siap ekhsen siap stanbay apapun yang terjadi kita harus siap,”tegasnya.