fkub-dapat-menciptakan-persatuan-dan-kesatuan-bangsa

Wakil walikota Jakarta Selatan Syamsudin Noor mengatakan Jakarta sebagai pusat dari segala pusat kehidupan nasional dengan penduduk yang sangat padat dan majemuk, mempunyai berbagai permasalahan sosial yang sangat komplek dan tingkat kehidupan beragama, ini harus diantisipasi karena dapat mengganggu kondusifitas daerah termasuk kerukunan beragama.

Dengan melihat kondisi Jakarta yang sangat majemuk ini, pembangunan kerukunan umat beragama perlu ditingkatkan sehingga dapat menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa,”katanya yang didampingi Ketua FKUB Jakarta Selatan Abdul Mufti saat”Silaturahmi Tokoh Lintas Agama di Jakarta Selatan di kantor walikota Jaksel, Selasa (20/11).

Kerukunan hidup umat beragama mengandung makna penting bukan saja bagi pembangunan bangsa tetapi juga bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ada 4 pilar yang melandasi tetap kokohnya Indonesia yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tegasnya.

Kalau kita mencermati kondisi yang ada disekitar kita, kita melihat semangat kebangsaan saat ini sudah menurun. Hal ini dapat kitan lihat dari adanya berbagai komflik horizontal maupun komflik vertikal dengan munculnya perilaku dari berbagai masyarakat yang dalam penyampaian aspirasi sering kali keluar dari aturan-aturan yang ditetapkan.

Untuk itu marilah kita memelihara bersama-sama ketentraman dan ketertiban masyarakat dengan mewujudkan kerukunan antar umat beragama serta menumbuh kembangkan keharmonisan, saling pengertian, salaing menghormati dan saling percaya diantara umat beragama yang ada sekarang ini,”ujar Syamsudin.

Perkembangan kehidupan demokrasi di DKI Jakarta pasca Pemilukada 2012, patut kita syukuri dimana sampai saat ini Jakarta cukup kondusif, aman tampa gejolak yang mengkwatirkan. Hal ini patut kita syukuri bersama mengingat banyak terjadi kegiatan Pemilukada menimbulkan bentrokan dan gesekan antar masyarakat, kita berharap dengan kegiatan ini meningkatkan kesadaran politik para tokoh agama dan tokoh masyarakat dengan menyamakan pemahaman wawasan kebangsaan dan cita-cita tanah air bangsa,”tambahnya.