Wakil Walikota Jakarta Selatan Anas Efendi mengatakan Jakarta sebagai pusat dari segala pusat kehidupan nasional dengan penduduk yang sangat padat dan majemuk, mempunyai berbagai permasalahan sosial yang sangat komplek dan tingkat kehidupan beragama, ini harus diantisipasi karena dapat mengganggu kondusifitas daerah termasuk kerukunan beragama.
Dengan melihat kondisi Jakarta yang sangat majemuk ini, pembangunan kerukunan umat beragama perlu ditingkatkan sehingga dapat menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa,”katanya saat acara”Sarasehan Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Wilayah Jakarta Selatan di R.Pola kantor walikota Jaksel, Senin (12/7).
Kerukunan hidup umat beragama mengandung makna penting bukan saja bagi pembangunan bangsa tetapi juga bagi kelangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ada 4 pilar yang melandasi tetap kokohnya Indonesia yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,”tegasnya.
Anas Efendi tambahkan tegaknya keempat pilar tidaklah kerja satu kelompok saja tetapi menjadi kepedulian seluruh komponen bangsa, dalam hal ini bukan sekedar berkenaan dengan kerukunan dalam aspek teologi ajaran agama masing-masing tetapi mengandung spektrum yang luas yaitu bagi kelangsungan tegaknya NKRI, dilihat dari sini kerukunan beragama sebagai bagian yang penting dari kerukunan nasional,”terangnya.
Sebagai tokoh panutan seperti kyai atau Ustadz dikalangan umat Islam, Pemuka masyarakat Kristen, Katholik, Hindu, Budha maupun Khonghucu ditangan mereka itulah kerukunan umat ditentukan dan disadari betul oleh pemerintah, dan memfasilitasi terbentuknya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ditetapkan melalui Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri no.9 dan no.8 tahun 2006, ini sebuah wadah kerja sama antar pemuka agama,”tambahnya.
Dikesempatan lain Kepala Kesbangpol Jaksel Erpawandi menambahkan maksud penyelenggaran kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para peserta dalam mental spiritual dan agama khususnya dalam hal kerukunan beragama antar umat beragama, yang harmonis, damai, aman dan saling menghormati serta bertujuan menyamakan pemahaman terhadap upaya menghormati kemajemukan masyarakat Jakarta yang rentang terhadap komplik sosial,”jelasnya.
Erpawandi berharap peserta setelah mengikuti acara sarasehan ini bisa meningkatkan wawasan dan pengetahuan dibidang pembangunan mental spritual dan agama yang lebih Peserta sarasehan Kerukunan Hidup Antar Umat Bergama berjumlah sebanyak 200 orang sedangkan narasumber adalah Ketua FKUB Jaksel Abdul Mufti mantan Walikota Jaksel, Brigjen (Purn) H.R Bagus Suharyono dan Rustam Effendi.