Jakarta Green and clean bagi warga Jakarta Selatan bukan sekedar kompetisi kebersihan, tetapi Jakarta Green and clean telah menjadi ikon yang identik dalam menciptakan Jakarta Selatan yang hijau, bersih, nyaman dan sehat.JGC dapat terus berkembang bila diterapkan secara konsisten oleh warga dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup.
Wakil walikota Jakarta Selatan Anas Efendi mengatakan persoalan umum yang dihadapi masyarakat kota adalah masalah kerbersihan (sampah), terbatasnya ketersediaan ruang terbuka hijau, pencermaran udara dan air,”katanya saat Pelatihan dan pembekalan fasilitator JGC tahun 2010 di kantor walikota Jaksel, Rabu (4/8).
Anas tambahkan Pemkod Jaksel telah melaksanakan beberapa program untuk mendukung program langit biru antara lain, green building, one man one tree, one biopory, stop nyampak di kali, uji emisi, hari bebas kendaraan bermotor dan program lingkungan lain.
Program yang telah dilaksankan cukup efektif dalam mengatasi masalah polusi udara, pengolahan sampah, banjir dan kerusakan lingkungan lainnya di Jaksel, hal ini telah dibuktikan Jakarta Selatan telah berhasil memperoleh prestasi yang baik dalam hal pengelolaan lingkungan hidup tingkat nasional dan Adipura telah diraih secara berturut untuk ketujuh kalinya,”terang Anas.
Dengan keberhasilan tersebut tidak membuat masyarakat Jakarta Selatan terlena, tetapi diharapkan mampu mendorong warga dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk mempertahan dan meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup sehingga tercipta kota Jakarta Selatan yang hijau, bersih, sehat dan indah.
Untuk mewujudkan hal itu Kantor Lingkungan hidup Jakarta Selatan mengadakan pelatihan dan pembekalan fasilitator Jakarta Green and clean untuk warga. Hal ini sebagai pilot project kegiatan green and clean disemua wilayah Jakarta Selatan agar tetap bisa mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang telah diraih pada tahun 2010, Jakarta Selatan mampu meraih seluruh penghargaan yang dilombahkan baik katagori RW maju maupun RW berkembang,”ujarnya.