Sebanyak 1.891 Mustahik terdiri dari, Guru honor madrasah 217 orang, Guru TPA 287 orang, Guru ngaji 101 orang dan Marbot 68 orang,dhuafa 448 dan Yatim 770 orang, mendapat bantuan dari Dana Zakat, Infaq dan Shdaqoh (ZIS) Bazis Jakarta Selatan, dengan total Rp. 1.198.500.000,- dari pengumpulan dana ZIS Tahun 2016 sebesar Rp. 32.226.583.890,- yang keseluruhannya akan disalurkan kembali kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
Walikota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan bantuan ini adalah bentuk dan rasa tanggung jawab serta transparansi pemerintah dalam menggali potensi umat serta untuk kepentingan umat itu sendiri.
"Zakat sebagai salah satu rukun Islam, merupakan kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap muslim yang tergolong mampu yang sudah mencapai haul dan nishobnya, " katanya saat dayaguna ZIS 2016 di R. Serbaguna kantor walikota Jakarta Selasa, Selasa (17/1).
Tri Kurniadi menambahkan ZIS tahun 2016 terkumpul sebesar Rp. 32.226.583.890,- merupakan tertinggi di DKI Jakarta, dan Jakarta Selatan sudah empat kali berturut-turut tertinggi. Dana didayagunakan pada tahun 2017, ini seluruhnya dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan untuk bea siswa Mahsiswa S1, Guru ngaji, TPA, marbot, dhuafa, yatim, Masjid, Mushollah, Lembaga Keagamaan dan bedah rumah.
“Pengumpulan ZIS tertinggi di DKI Jakarta adalah berkat kerja keras para lurah, camat, para ulama dan tokoh masyarakat yang mendorong menggerakan masyarakat untuk membayar ZIS sehingga terkumpul cukup banyak di wilayah Jakarta Selatan,”tegasnya.
Sementara Kepala Bazis Jakarta Selatan Sutriana Lela mengatakan Bazis mempunyai tugas pokok untuk mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah serta menyalurkan kepada yang berhak menerimanya. Yang dikumpulkan tahun 2016 disalurkan di tahun 2017 dan bantuan yang diserahkan bukan berupa uang cash, tetapi berupa rekening di bank DKI. (KIP JS)