Pemilihan Umum Anggota Legislatif periode 2014-2019 yang akan dilaksanakan tanggal 9 april 2014, merupakan bagian perwujudan demokrasi berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila.
Sebagai pengawas Pemilu diperlukan integritas, kompetensi dan kredibilitas dalam pengawasan penyelenggaraan pemilu dengan harapan akan menghasilkan pemilu yang berkualitas karena diawasi secara jujur, adil, bagi semua peserta pemilihan umum,”ujar Syamsuddin Noor walikota Jakarta selatan saat pelantikan Panitia Pengawas LangsungPemilu 2014 di kantor walikota Jaksel, Senin (26/8).
Syamsuddin Noor mengatakan tahapan pemilu sekarang saat ini memasuki tahapan pemutakiran data pemilih dan pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD yang selanjutnya akan ditetapkan sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan DCT (daftar calon tetap) kedua tahapan pemilu ini luput dari pengawasan PPL. Oleh karena itu kerja keras dari pengawas PPL yang baru saja diambil sumpahnya diharapkan dapat bekerja secara optimal.
Fungsi Pengawasan harus benar-benar dilakukan sesuai peraturan dan undang-undang dan secara profesional sehingga masyarakat akan merasakan kinerja yang dihasilkan dari penyelenggaraan pemilu secara langsung umum bebas dan rahasia dengantetap menjaga proses demokrasi yang lebih harmonis,”tegas Syamsuddin .
Pimpinan Badan Pengawas Pemilu Provinsi DKI Jakarta Akhmad Fachrudin mengatakan secara moral menekankan sejah awal PPL dilantik niat mengabdi. Pengabdian ini tidak untuk mendapatkan uang penghormatan atau fasilitas ini bukan tujuan utama.
Karena kalau ini tujuan utama saya yakin nanti integritas kita, kejujuran, keadilan, sikap konsisten kita bukan tidak mungkin bisa digadaikan didalam proses penyelenggaraan pemilu dan kalau sudah begitu apa yang menjadi sumpah kita berarti sumpah palsu. Saya berharap konsisten kita dapat dipertahan,”tegasnya.