Jakarta - Walikota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin, menutup gelaran Festival Kuliner Nusantara di Jalan Cipete Raya, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Minggu (12/6). Melihat animo masyarakat yang tinggi membuat Munjirin optimis, geliat perekonomian kembali meningkat di wilayah Jakarta Selatan. Salah satu indikator disebutnya ada salah satu stand kuliner yang produknya selalu habis bahkan hingga tiga kali diisi kembali.
"Stand yang kemarin jam 2 sudah ada yang habis. Bahkan tiga kali mondar mandir, artinya produk mereka dicintai masyarakat. Ini kegiatan yang baru digelar kembali di ruang terbuka dan ini pertanda ekonomi bangkit serta menggeliat kembali," ujarnya. Pihaknya juga mengapresiasi dukungan para tokoh masyarakat dan seluruh stakeholder. Catatan baik segi positif dan negatif telah dipahami oleh semua pihak dan menjadi bahan evaluasi untuk acara ke depan.
"Terimakasih pak Haji Abdul Ghoni atas dukungannya dan tentunya banyak catatan negatif dan positif. Evaluasi permasalahan ada dikantong masing-masing. Khususnya Sudin Parekraf. Tahun depan ketika kembali menggelar, pengamasan lebih baik dan tahun depan lebih ramai pastinya," ungkapnya. Sementara itu, Kasudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan Rus Suharto menjelaskan, Festival Nusantara tak lain adalah upaya untuk membranding Cipete sebagai wisata urban.
"Tujuannya memulihkan perekonomian pasca pandemi. Kegiatan ini dalam rangka untuk memberikan aksi nyata ke masyarakat bahwa Jakarta siap menjadi tuan rumah untuk komunitas urban, di mana Indonesia sebagai presidensi," jelasnya. Sebagai catatan, dihari pertama gelaran Festival Nusantara telah membukukan laba sebesar Rp 72 juta. Di hari terakhir kata Suharto memerlukan waktu untuk penghitungan.
"Tentunya kami akan mendata usaha permanen, apakah mempunyai dampak positif dari festival kuliner ini. Peserta yang hadir dari hari pertama nampak kelas menengah keatas. Ada juga WNA kenyataannya ada dan belanja makanan disini," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.
"Stand yang kemarin jam 2 sudah ada yang habis. Bahkan tiga kali mondar mandir, artinya produk mereka dicintai masyarakat. Ini kegiatan yang baru digelar kembali di ruang terbuka dan ini pertanda ekonomi bangkit serta menggeliat kembali," ujarnya. Pihaknya juga mengapresiasi dukungan para tokoh masyarakat dan seluruh stakeholder. Catatan baik segi positif dan negatif telah dipahami oleh semua pihak dan menjadi bahan evaluasi untuk acara ke depan.
"Terimakasih pak Haji Abdul Ghoni atas dukungannya dan tentunya banyak catatan negatif dan positif. Evaluasi permasalahan ada dikantong masing-masing. Khususnya Sudin Parekraf. Tahun depan ketika kembali menggelar, pengamasan lebih baik dan tahun depan lebih ramai pastinya," ungkapnya. Sementara itu, Kasudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan Rus Suharto menjelaskan, Festival Nusantara tak lain adalah upaya untuk membranding Cipete sebagai wisata urban.
"Tujuannya memulihkan perekonomian pasca pandemi. Kegiatan ini dalam rangka untuk memberikan aksi nyata ke masyarakat bahwa Jakarta siap menjadi tuan rumah untuk komunitas urban, di mana Indonesia sebagai presidensi," jelasnya. Sebagai catatan, dihari pertama gelaran Festival Nusantara telah membukukan laba sebesar Rp 72 juta. Di hari terakhir kata Suharto memerlukan waktu untuk penghitungan.
"Tentunya kami akan mendata usaha permanen, apakah mempunyai dampak positif dari festival kuliner ini. Peserta yang hadir dari hari pertama nampak kelas menengah keatas. Ada juga WNA kenyataannya ada dan belanja makanan disini," tandasnya.
Sudin Komunikasi, Informatika dan Statistik Kota Administrasi Jakarta Selatan.